Revitalisasi Seratus Halte Transjakarta untuk Ramah Disabilitas

Selasa, 13 September 2022 | 11:09 WIB
Revitalisasi Seratus Halte Transjakarta untuk Ramah Disabilitas
Ilustrasi halte TransJakarta. (Dok: Pemprov DKI)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tengah merevitalisasi seratus halte bus Transjakarta yang didesain lebih ramah terhadap para penyandang disabilitas. Menurut Direktur Utama PT Transjakarta, Mochammad Yana Aditya, halte Transjakarta yang direvitalisasi dilengkapi dengan sejumlah fasilitas pendukung agar ramah bagi penyandang disabilitas.

"Yang berubah dari halte yang direvitalisasi adalah konsep halte yang lebih terbuka, menjadi halte yang ramah disabilitas. Desain halte yang direvitalisasi ini akan ada toilet khusus difabel, lift prioritas bagi difabel, dan guide block bagi penyandang tunanetra. Para petugas di halte juga siap membantu para penyandang disabilitas untuk menggunakan layanan di halte," tuturnya.

Yana menjelaskan, revitalisasi Halte BRT Transjakarta dilakukan di hampir seluruh koridor layanan Bus Transjakarta yang tersebar di lima wilayah DKI Jakarta. Mulai dari Halte Ujung, Halte Antara, Halte Integrasi, Halte Under Flyover, Halte Transit, hingga Halte Layang yang memiliki bangunan halte dengan tapak bangunan relatif lebih sempit dibandingkan dengan halte lainnya.

"Pekerjaan konstruksi revitalisasi Halte BRT Transjakarta dilakukan secara bertahap yang dimulai pada tahun 2022, hingga nantinya seluruh halte terevitalisasi pada tiga hingga lima tahun ke depan. Pekerjaan konstruksi juga sudah mulai dilakukan untuk tipe Halte Ikonik, Halte Terintegrasi KAI, dan Halte Reguler sesuai dengan Standar Halte BRT Transjakarta," ungkapnya.

Yana menambahkan, para pengguna bus Transjakarta tak perlu khawatir terhadap revitalisasi tersebut, karena bus Transjakarta akan tetap beroperasi selama pekerjaan konstruksi berlangsung. Untuk meminimalkan kepadatan, pihaknya juga telah melakukan sosialisasi terkait revitalisasi ini. Sosialisasi sudah dilakukan, baik secara offline maupun online, melalui media sosial ataupun media publik lainnya.

"Sosialisasi kepada pelanggan maupun masyarakat dilakukan secara gencar, baik melalui online (media online dan media sosial) maupun offline (poster di halte, informasi petugas di halte, dan sebagainya).  Pelanggan layanan Transjakarta juga tidak perlu khawatir, karena pelanggan tetap dapat menggunakan layanan bus Transjakarta pada saat pekerjaan konstruksi berlangsung, sebab pembayaran dapat dilakukan dengan cara Tap-on Bus di Halte Non-BRT, yang berada di kawasan Halte BRT yang sedang dalam proses revitalisasi,”urainya.

Tarif Tidak Naik

PT Transjakarta memastikan, tarif Transjakarta tidak akan naik usai direvitalisasi. Yana menjelaskan, revitalisasi halte BRT Transjakarta didorong oleh target sejuta pelanggan Transjakarta yang tercapai pada Februari 2020. Revitalisasi diperlukan lantaran kapasitas halte saat ini sudah tak memadai.

"Sebagian besar Halte BRT Transjakarta sudah berusia lebih dari sepuluh tahun, sehingga secara konstruksi bangunan mulai mengalami kerusakan dan memerlukan pembaharuan baik dari segi desain, fungsi, maupun tata letak fasilitas pendukungnya, untuk memudahkan aksesibilitas pelanggan dengan jumlah yang terus meningkat. Revitalisasi halte dipastikan tidak mempengaruhi tarif Transjakarta," ucapnya.

Baca Juga: Transjakarta Dapat Rp62,5 Miliar, DKI Gelontorkan Subsidi BBM Kapal ke Kepulauan Seribu Rp4,8 Miliar

Yana menyatakan, revitalisasi halte BRT Transjakarta merupakan rangkaian upaya Perseroan untuk menata kembali kondisi halte yang telah mengalami penurunan. Dengan revitalisasi, halte tersebut diharapkan bisa memberikan nilai tambah yang optimal bagi para penggunanya. Contohnya, halte BRT Transjakarta yang direvitalisasi akan dilengkapi dengan penambahan fasilitas, seperti musala dan toilet.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI