Sementara itu, Panglima TNI yaitu AH Nasution yang menjadi sasaran utama dari gerakan 30 Sepetember berhasil kabur dan menyelamatkan diri. Namun, putri dari AH Nasution, Ade Irma Nasution meninggal dunia akibat tertembak. Ia tewas bersama dengan ajudannya bernama Lettu Pierre Andreas Tendean yang diculik dan ditembak saat di Lubang Buaya.
Keenam jenderal dan juga Lettu Pierre Tendean yang menjadi korban kekejaman PKI, kini ditetapkan sebagai Pahlawan Revolusi. Setelah diresmikannya UU Nomor 20 tahun 2009, gelar itu saat ini sudah berubah menjadi Pahlawan Nasional.
Tak hanya itu, terdapat beberapa orang lainnya yang menjadi korban dari peristiwa pembunuhan para komunis di Jakarta dan Yogyakarta. Antara lain yaitu Brigadir Polisi ketua Karel Satsuit Tubun, Kolonel Katamso Darmokusumo dan Letnan Kolonel Sugiyono Mangunwiyoto.
Pada dasarnya, gerakan ini memiliki tujuan utama yaitu menggulingkan pemerintahan Presiden Soekarno. Selain itu, mereka juga menginginkan pemerintah Indonesia diubah menjadi pemerintahan komunis. Mereka juga ingin menyingkirkan TNI Angkatan Darat serta merebut kekuasaan pemerintahan.
Pasca Terjadinya Gerakan 30 September
Akibat peristiwa G30SPKI yang menorehkan luka mendalam bagi seluruh bangsa Indonesia, masyarakat menuntut pemerintahan Presiden Soekarno agar membubarkan PKI. Kemudian tuntutan itu dikabulkan, partai PKI yang dahulu menjadi kekuatan bagi Presiden Soekarno dalam aksi Ganyang Malaysia resmi dibubarkan.
Tak sampai di situ, Soekarno juga memberikan perintah untuk pembersihan terhadap semua struktur pemerintahannya kepada Mayor Jenderal Soeharto, yang kemudian dikenal karena suratnya yaitu Surat Perintah 11 Maret 1966.
Selain membubarkan dan menangkap anggota PKI, pemerintah juga menangkap anggota dari organisasi lain yang dianggap sebagai simpatisan PKI. Organisasi itu antara lain CGMI, Pemuda Rakyat, Lekra, Gerakan Wanita Indonesia, Barisan Tani Indonesia, dan lain sebagainya.
Pada akhir tahun 1965, diperkirakan terdapat sekitar 500 ribu sampai satu juta pendukung PKI diduga menjadi korban pembunuhan. Sementara itu, ratusan ribu orang lainnya diasingkan di dalam kamp konsentrasi.
Baca Juga: Gusdur Bicara Pembantaian PKI, Orang Gak Salah Ikut Dibunuh Tanpa Proses Peradilan
Itulah tadi sejarah gerakan 30 Sepetember yang menjadi sejarah kelam bangsa Indonesia. Semoga bermanfaat!