Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Kemanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengatakan pemerintan akan mendalami kabar kebocoran data rahasia negara yang diklaim seorang hacker bernama Bjorka.
"Oleh sebab itu masih didalami, pemerintah masih rapat tentang ini," kata Mahfud kepada wartawan di kantornya di Jakarta, Senin (12/9/2022).
Mahfud mengaku sudah mendapat laporan terkait kabar kebocoran data negara Badan Siber Sandi Negara (BSSN). Dikatakan kebocoran itu benar terjadi.
Baca Juga: Bjorka Kembali Bocorkan Data, Giliran Mendagri Tito dan Anies Baswedan Jadi Korban Peretasan
"Soal bocornya data negara, bahwa saya pastikan itu benar terjadi saya sudah mendapat bahwa itu benar terjadi," kata dia.
Dia mengungkap data yang bocor bukan dukomen rahasia negara. Data-data itu jelasnyanya dapat diperoleh di beberapa sumber.
"Tetapi itu bisa juga, sebenarnya bukan data yang rahasia, yang bisa diambil dimana-dimana dan kebetulan sama," ujarnya.
Bjorka
Diberitakan sebelumnya, Hacker diduga asal Polandia yang mengaku bernama Bjorka mengklaim telah meretas sejumlah dokumen yang dikirimkan ke Presiden Jokowi. Di dalamnya juga diklaim terdapat dokumen rahasia dari Badan Intelijen Negara (BIN).
Sebelumnya, Bjorka juga telah menyebarkan data pribadi dan alamat rumah Menkominfo Johnny G Plate hingga Ketua DPR RI, Puan Maharani.
Terbaru dia mengklaim kembali meretas dan membeberkan polemik rahasia siapa dalang pembunuhan seorang aktivis HAM Munir pada 2004 silam.
Bjorka dalam pernyataannya menyebutkan jika purnawirawan sekaligus mantan Danjen Kopassus, Mayor Jenderal Muchdi Purwopranjono merupakan dalang di balik pembunuhan misterius Munir hampir dua dekade lalu.
“Muchdi menggunakan jaringan non-organik BIN, Pollycarpus Budihari Priyanto, pilot PT Garuda Indonesia Airways, untuk membunuh jiwa Munir. Karena saat itu diketahui Munir akan terbang ke Belanda menggunakan Garuda Indonesia,” tulis akun Telegram Bjorka pada Minggu (11/9/2022) kemarin.