Suara.com - Massa Perhimpunan Alumni 212 atau PA 212 yang menggelar aksi penolakan kenaikan harga BBM di Patung Kuda Arjuna, Jakarta Pusat, Senin (12/9/2022) membawa spanduk protes bernada sindiran keras.
Pantauan Suara.com di lokasi, spanduk-spanduk yang dibawa massa itu bahkan menyindir Ferdy Sambo sebagai tersangka kasus pembunuhan Brigadir Yosua. Spanduk-spanduk itu bertuliskan 'Geng Anti Sambo Tolak BBM Naik' dan 'Aparat Arogan Berjiwa Sambo Dilarang Mendekat'.
Selain itu, massa PA 212 juga membawa spanduk bernada desakan agar Basuki Tjahja Purnama alias Ahok dipecat dari Pertamina, 'Pecat Ahok dari Pertamina' dan 'Ahok Bikin Bangkrut Pertamina'.
Massa juga membawa spanduk bertuliskan 'Jokowi Bikin Bangkrut Negara'.
Baca Juga: Kasetpres Temui Massa KSPSI Demo Tolak Harga BBM Naik di Patung Kuda, Janji Bahas Ulang UU Ciptaker
Spanduk protes itu mayoritas dibawa oleh emak-emak berkaos putih serta berkerudung.
Massa Teriak Jokowi Bohong
Diketahui, Massa PA 212 menggeruduk Patung Kuda, di Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, pada Senin (12/9/2022) siang ini.
Mereka datang ke Patung Kuda sekira pukul 13.10 WIB. Dalam aksinya mereka menuntut turunnya harga Bahan Bakar Minyak (BBM), menunurunkan harga, dan penegakan supremasi hukum.
Dalam aksinya, salah orator mengatakan jika Joko Widodo terkesan berbohong terkait alasan pemerintah menaikan harga BBM.
Baca Juga: Tanggapi Kenaikan Harga BBM, Muhammadiyah Minta Pemerintah Buat Kebijakan Simultan
“Jokowi itu bohong, katanya Rp 500 triliun dana untuk mensubsidi bbm sangat membebani, namun dalam APBN enggak ada di nomenklatur. Subsidi yang tercatat hanya sekitar Rp 200 triliun, Rp 300 triliun itu untuk bayar hutang ke pln dan pertamina,” kata orator dari atas mobil komando, di Patung Kuda, Senin.
Massa juga meminta Presiden Joko Widodo untuk turun dari jabatannya lantaran dianggap sudah tidak mampu memimpin bangsa ini.
“Turun, turun turun Jokowi, turun Jokowi sekarang juga,” ucap masa.