Suara.com - Massa Gerakan Nasional Pembela Rakyat (GNPR) menggelar aksi demo di sekitar Patung Kuda di Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (12/9/2022).
Mereka menuntut Presiden Joko Widodo (Jokowi) menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) dan penegakan supremasi hukum. Massa tiba di Patung Kuda sekira pukul 13.10 WIB.
Dalam aksinya, salah orator menuding Presiden Jokowi terkesan berbohong terkait alasan pemerintah menaikkan harga BBM, yakni pembengkakan APBN.
"Jokowi itu bohong, katanya Rp 500 triliun dana untuk mensubsidi BBM sangat membebani, namun dalam APBN gak ada di Nomenklatur. Subsidi yang tercatat hanya sekitar Rp 200 triliun, Rp 300 triliun itu untuk bayar utang ke PLN dan Pertamina," kata orator dari atas mobil komando di Patung Kuda, Senin (12/9).
Baca Juga: Kasetpres Temui Massa KSPSI Demo Tolak Harga BBM Naik di Patung Kuda, Janji Bahas Ulang UU Ciptaker
Pantauan Suara.com, ada ratusan massa yang turut dalam aksi ini. Mereka mayoritas mengenakan pakaian muslim, baik laki-laki maupun perempuan.
Selain itu, mereka juga meminta Presiden Jokowi untuk turun dari jabatannya lantaran dianggap sudah tidak mampu memimpin bangsa ini.
"Turun, turun turun Jokowi, turun Jokowi sekarang juga," ucap massa.
Sebelumnya, massa dari Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) juga melakukan aksi di Patung Kuda. Ada tiga tuntutan yang mereka bawa.
Salah satunya terkait penolakan kenaikan harga BBM. Lainnya terkait kenaikan upah buruh atau pekerja dan penolakan Undang-Undang Cipta Kerja (UU Ciptaker).
Baca Juga: Temui Jokowi Usai Dicopot Dari Ketum PPP, Suharso Monoarfa: Nanti Diselesaikan Baik-baik
Presiden KSPSI, Andi Gani Nena Wea dalam orasinya menyampaikan, ada tujuh orang perwakilan massa aksi yang diterima Istana untuk menyampaikan aspirasi.
Mereka diutus untuk menyampaikan petisi atau tuntutan yakni penolakan kenaikan BBM.