Kematian Ratu Inggris, Ratu Elizabeth II menyisakan luka mendalam bagi masyarakat Inggris secara khusus, dan seluruh masyarakat yang ada di dunia.
Nama Westminster Abbey mencuat usai kabar Ratu Elizabeth II wafat karena akan dijadikan tempat untuk upacara pemakaman kenegaraannya sebelum dikebumikan di St George’s Chapel di Kastil Windsor.
Prosesi pemakaman kenegaraan sang ratu akan dilaksanakan di Westminster Abbey, kurang dua minggu setelah Ratu Elizabeth II meninggal dunia, yaitu pada Senin, 19 September 2022.
Westminster Abbey sendiri merupakan salah satu bangunan keagamaan yang paling terkenal di dunia. Westminster Abbey memiliki peran penting dalam urusan politik, sosial, hingga budaya di wilayah Inggris selama lebih dari 1.000 tahun lamanya.
Baca Juga: Fakta-fakta Raja Charles III Naik Takhta, Jadi Raja Tertua dalam Sejarah Kerajaan Inggris
Westminster Abbey bukan lagi biara, meskipun masih menjadi lokasi kegiatan keagamaan yang penting di negara tersebut.
Westminster Abbey memiliki fungsi sebagai tempat penobatan dan pemakaman Kerajaan Inggris.
Menilik dari sejarah, Westminster Abbey sudah dijadikan tempat untuk banyak acara kerajaan sejak tahun 1066.
Westminster Abbey juga menjadi tempat untuk 16 pernikahan kerajaan, salah satunya pernikahan Pangeran William dan Catherine Middleton.
Baca Juga: Rangkaian Prosesi Pemakaman Ratu Elizabeth II: Perjalanan dari Balmoral hingga ke Westminster Abbey
Menyadur dari situs resmi Westminster Abbey, para biarawan Benediktin pertama kali membangun rumah ibadah di tepi Sungai Thames, sungai yang membelah kota London yang saat ini dikenal sebagai Pulau Berduri. Biarawan membangun rumah ibadah tersebut pada tahun 960 M.
Setelah itu, pada tahun 1040, Raja Edward I atau lebih dikenal dengan St. Edward the Confessor membangun sebuah istana kerajaannya di sebidang tanah yang ada didekatnya.
Ia pun kemudian menugaskan pembangunan sebuah gereja batu yang memiliki gaya khas romawi berukuran besar sebagai bentuk penghormatan Santo Petrus Sang Rasul.
Waktu berlalu, pada bulan Desember 1065, gereja baru tersebut telah rampung dibangun.
Namun, Raja Edward I mengalami sakit para dan meninggal beberapa hari setelah upacara pentasbihan. Gereja baru, Katedral St. Peter, tersebut kemudian dikenal sebagai “West-minster” sebagai pembeda dengan St. Paul’s Cathedral, yang merupakan gereja terkenal yang ada di London dan disebut sebagai “East-minster”.
Hanya bertahan hampir dua abad tepatnya sampai pertengahan tahun 1.200 Biara Westminster asli tersebut bertahan.
Setelah itu, Raja Henry III kemudian memilih untuk membangun kembali dengan gaya gothic yang saat itu menjadi gaya yang cukup populer. Namun, meskipun telah dilakukan renovasi, sisa bangunan yang awalnya dibangun oleh Edward I masih tetap ada, termasuk bagian lengkungan bundar dan kolom pendukung undercroft atau tempat tinggal biarawan asli.
Sejak era William yang disebut sebagai Sang Penakluk mengadakan upacara penobatan di Westminster Abbey.
Atas perintah Raja Henry III, jenazah Edward I dipindahkan dari sebuah makan yang ada di depan altar tinggi gereja lama ke makam yang lebih mengesankan yang berlokasi di belakang altar tinggi gereja baru.
Sejak saat itu, berabad-abad lamanya, beberapa bangsawan dimakamkan di dekatnya, tidak terkecuali Henry II, Edward III, Richard II, dan Henry V.
Tidak hanya para bangsawan, Westminster Abbey juga mempunyai Poet’s Corner yang sangat terkenal, mencakup makam dan tugu pemakaman untuk penulis dan seniman legendaris.
Pada tahun 1559, Westminster Abbey berhenti melayani sebagai biara, dan di waktu yang hampir bersamaan menjadi gereja Anglikan dan secara resmi meninggalkan hierarki Katolik.
Di tahun 1560, gereja tersebut diberikan status “Royal Peculiar” yang memiliki arti milik raja yang berkuasa dan tidak diatur oleh keuskupan Gereja Inggris manapun.
Sejak diberikan status tersebut, nama resmi dari Westminster Abbey adalah Collegiate Church of St. Peter, Westminster.
Kontributor : Syifa Khoerunnisa