Suara.com - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menemui puluhan pendeta dari Maluku untuk belajar toleransi. Kegiatan itu berlangsung Minggu (11/9/2022).
Sekitar pukul 15.30 WIB, Ganjar yang baru selesai kunjungan kerja di Kudus, langsung menemui para pendeta yang tergabung dalam Sinode Gereja Protestan Maluku (GPM). Mereka pun hanyut dalam perbincangan tentang kepemimpinan dan merawat perbedaan di masyarakat.
Ketua Sinode GPM, Pendeta Elifas Tomix Maspaitella mengatakan, Gubernur Ganjar memiliki kepemimpinan yang baik. Ia bisa ditiru dalam hal menjaga toleransi antarumat.
“Kenapa ke sini, karena Jawa Tengah adalah salah satu provinsi yang sangat toleran di 2021-2022, banyak kota di Jateng yang masuk kategori toleran dan topologinga nyaris sama seperti di Maluku,” katanya.
Pdt. Elifas juga menuturkan, mereka ingin mempelajari kepemimpinan kepada Ganjar. Menurutnya, Ganjar mampu merangkul kelompok dengan pemikiran berbeda untuk bersatu.
“Kami merasa bahwa model yang seperti itu harus juga turut kami pahami,“ kata Pendeta Elifas.
Apalagi di Maluku, kata Elifas, punya sejarah panjang merawat toleransi antarumat beragama yang dibangun kembali sampai sekarang sejak terjadinya konflik kemanusiaan tahun 1999.
“Kami berterima kasih ya disambut oleh gubernur yang rendah hati, yang sangat bersahabat dan ramah, dan saya kira kita butuh teladan kepemimpinan yang seperti itu,” ujarnya.
Elifas dalam kesempatan itu menjelaskan, kunjungan para Pendeta Sinode GPM adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan di Jawa Tengah. Sekitar 75 pendeta dari Maluku itu sebelumnya telah bertemu FKUB Jateng.
Baca Juga: Istri Gubernur Jateng Menari di Simpang Lima Bersama Para Seniman, Kemana Gubernur Ganjar?
“Besok kami akan ke Salatiga, ke Pesantren Edi Mancoro. Para pendeta akan nyantri untuk belajar pola kepemimpinan dan pengasuhan,“ ujarnya.