Fakta-fakta Raja Charles III Naik Takhta, Jadi Raja Tertua dalam Sejarah Kerajaan Inggris

Minggu, 11 September 2022 | 14:42 WIB
Fakta-fakta Raja Charles III Naik Takhta, Jadi Raja Tertua dalam Sejarah Kerajaan Inggris
Permaisuri Camilla dan Raja Inggris Charles III tersenyum selama pertemuan Dewan Aksesi untuk menyatakan Charles sebagai Raja baru di dalam Istana St James di London, Inggris, Sabtu (10/9/2022). [Jonathan Brady / POOL / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Raja Charles III naik takhta Kerajaan Inggris usai sang ibu, Ratu Elizabeth II wafat pada Kamis (8/9/2022) lalu di Kastil Barmoral. Seperti yang diketahui, Ratu Elizabeth II merupakan penguasa Inggris terlama dalam sejarah.

Tanpa memerlukan upacara apapun, mahkota kerajaan otomatis jatuh ke Charles. Hal itu juga dikonfirmasi oleh Perdana Menteri Liz Truss.

Berikut ini fakta-fakta yang harus diketahui mengenai Raja Charles III yang sudah naik takhta.

1. Resmi Diproklamasikan jadi penguasa baru Kerajaan Inggris

Baca Juga: Rangkaian Prosesi Pemakaman Ratu Elizabeth II: Perjalanan dari Balmoral hingga ke Westminster Abbey

Raja Charles III telah resmi diproklamasikan sebagai penguasa baru Kerajaan Inggris pada Sabtu (10/9/2022). Charles berjanji untuk meneladani mendiang sang ibu saat dirinya diproklamasikan.

"Dalam memenuhi tanggung jawab ini, saya akan berusaha untuk mengikuti teladan yang menginspirasi dalam menegakkan pemerintahan konstitusional dan mencapai perdamaian, keharmonisan dan kesejahteraan rakyat di kepulauan ini dan di wilayah Kerajaan Inggris di seluruh dunia," kata dia.

2. Raja Inggris Tertua

Penobatan Raja Charles III ini mencetak sejarah lantaran ia menjadi Raja Inggris tertua yang naik takhta. Pasalnya, Charles naik takhta menjadi Raja Inggris saat usianya masuk 73 tahun.

3. Teriakan "God Save The King"

Baca Juga: Peti Ratu Elizabeth akan Melalui Jalur Darat dari Balmoral Menuju Edinburgh

Dewan Aksesi yang terdiri dari ratusan politikus, uskup dan pegawai negeri senior dengan kostum heraldik tradisional memproklamasikan suksesinya pada Sabtu.

Dewan tersebut, yang telah ada sejak berabad-abad lalu dan bertugas memberi masukan kepada kerajaan, beranggotakan para penasihat, termasuk putranya dan pewaris takhta, William, istrinya Camilla dan Perdana Menteri baru Liz Truss, yang menandatangani proklamasi.

Enam mantan perdana menteri, para uskup senior dan sekumpulan politikus meneriakkan "God Save The King" ketika pengumuman Charles III sebagai raja disetujui.

4. Pengalaman Pertama Warga Inggris Menyaksikan Proklamasi Raja

Proklamasi Raja Charles III ini menjadi momen bagi kebanyakan warga Inggris untuk menyaksikan acara yang menjadi pengalaman pertama mereka.

Pasalnya, Elizabeth II adalah satu-satunya penguasa kerajaan yang pernah mereka kenal lantaran Elizabeth bertakhta selama 70 tahun, terlama sepanjang sejarah Kerajaan Inggris.

Sementara itu, Charles baru berusia 3 tahun ketika ibunya dinobatkan sebagai Ratu pada 1952.

4. Harta Kekayaan Charles Meningkat

Harta kekayaan Raja Charles III melesat setelah sang ibu, Ratu Elizabeth II meninggal dunia. Ini tak lain karena Charles sekarang naik takhta dan menjadi raja konstitusional enam belas kerajaan dari 53 negara anggota Persemakmuran serta Kepala Persemakmuran dan Gubernur Tertinggi Gereja Inggris.

Menyadur dari Marca, sebelum menjadi Raja, Pangeran Charles memiliki harta kekayaan senilai sekitar $ 100 juta dolar atau jika dirupiahkan menjadi Rp 1,48 triliun.

Raja Charles III yang telah naik takhta memiliki kekayaan bersih yang diperkirakan sekitar $600 juta dolar atau sekitar Rp 8,9 triliun.

Sekarang setelah dia menjadi kepala Keluarga Kerajaan, Raja Charles akan mendapat untung dari Crown Estate, portofolio real estat yang tidak dimiliki olehnya atau pemerintah, tetapi pendapatan yang pasti dia dapatkan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI