Data-data KPAI yang dirampas ini terdiri dari id, nama, nomor identitas, kewarganegaraan, telepon, hp, agama, pekerjaan, pendidikan, alamat, email, tempat lahir, tanggal lahir, jenis kelamin, provinsi, kota, hingga usia.
6. Data Pengguna Bank Jatim
Tak lama setelah KPAI, database Bank Jatim dijual oleh akun bl4ckt0r dengan harga 250.000 dolar Amerika Serikat. Pelaku menyebutkan data sebesar 378 gigabyte berisi 259 database yang berisi data nasabah, data karyawan, data keuangan pribadi, dan masih banyak lagi.
7. Database Polri
Peretas asal Brasil mengklaim telah membobol data personel Polri. Bukan hanya ribuan informasi pribadi, daftar pelanggaran yang dilakukan anggota Polri juga ikut bocor.
Peretas tersebut menunjukkan aksinya melalui akun Twitter @son1x777. Sebelumnya ia juga melakukan serangan deface ke situs resmi milik Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).
Pakar keamanan siber Pratama Persadha mengatakan bahwa pelaku mengunggah soal kebocoran tersebut pada Rabu (17/11/2021) kemarin. Dalam cuitannyaa itu, peretas memberikan link yang bisa diunduh berisikan sampel hasil peretasan yakni database personel Polri.
8. Data Pribadi Pengguna Facebook
Pada April 2021, Facebook dilaporkan mengalami kasus kebocoran data pribadi para penggunanya. Tercatat ada 533 juta akun di dunia yang terkena efek tersebut.
Baca Juga: Hacker Bjorka Jual Data Presiden Jokowi
Sementara data pengguna Facebook di Indonesia dilaporkan ada 130.331 akun yang diretas. Kebocoran itu meliputi alamat email, tanggal lahir, jenis kelamin, lokasi negara, nama lengkap, username, hingga password.