Suara.com - Hari ini dunia berduka karena wafatnya pucuk Monarki Kerajaan Britania Raya, Ratu Elizabeth II, dalam usia 96 tahun.
Presiden Joko Widodo ikut menyampaikan rasa dukanya kepada kerajaan serta Pemerintah dan warga Inggris.
Ratu Elizabeth dan Pangeran Phillip pernah mengunjungi Indonesia pada tahun 1974, yang saat itu dipimpin presiden Soeharto.
Tetapi Soeharto bukanlah presiden Indonesia terakhir yang bertemu muka dengan muka dengan Ratu Elizabeth.
Di tahun 2012, Susilo Bambang Yudhoyono diundang oleh Ratu Elizabeth II untuk datang ke Inggris, yang disampaikan langsung oleh David Cameron, perdana menteri Inggris saat itu, dalam kunjungannya ke Jakarta.
Setelah 33 tahun, baru kali itu Ratu Elizabeth II mengundang presiden Indonesia.
Presiden SBY menerima undangan Ratu dan bertolak ke London pada 30 Oktober 2012 bersama rombongan para Menteri.
Menurutnya kunjungan ini memiliki nilai strategis dan “merupakan bentuk dukungan penuh terhadap peningkatan hubungan bilateral Indonesia-Inggris.”
Dalam pidato pada jamuan makan malam kenegaraan, Ratu Elizabeth menuturkan bagaimana ia melihat keindahan Indonesia, baik melalui dari kacamata sejarah maupun berdasarkan pengalamannya sendiri.
Baca Juga: Ratu Elizabeth II Wafat, Ini Rencana Persemayaman dan Prosesi Pemakamannya
"Pada abad ke-19, Stamford Raffles, tokoh Inggris yang lekat dengan Asia Tenggara, terpilih menjadi Gubernur Hindia Belanda."
"Bukunya tentang sejarah Jawa adalah bukti kecintaannya pada negara Anda. Dia secara khusus terpesona pada kekayaan fauna dan flora [di Indonesia] dan kami bangga memiliki sejumlah contoh dari kekayaan itu yang dikirimkan Raffles ke Kebun Raya kami di Kew."
"Melihat ke sejarah yang lebih dekat, Pangeran Phillip dan saya mengingat dengan penuh kesan kunjungan kenegaraan kami ke Indonesia pada 1974, di mana kami secara khusus tersentuh pada kehangatan [masyarakat Indonesia] yang kami terima."
Meski merujuk pada sejarah, Ratu Elizabeth II terus mengikuti perkembangan Indonesia empat dasawarsa terakhir.
Saat itu ia mengatakan Indonesia telah melakukan transformasi yang "luar biasa".
"Indonesia sekarang adalah negara demokrasi yang terus berkembang dan salah satu kekuatan ekonomi dunia yang paling cepat tumbuh, yang memainkan peran besar di kancah internasional," ujarnya.
"Kita berbagi kepentingan yang sama dalam era ekonomi global yang sukses karena perdagangan bebas. Meski dihadang masa-masa kesulitan ekonomi, hubungan perdagangan kita tetap kuat ... kita punya kekuatan di bidang jasa keuangan, energi, dan industri kreatif."
Ratu Elizabeth II juga menilai selain berbagi kepentingan yang sama, Indonesia dan Inggris terbentuk oleh nilai-nilai yang sama.
“Kunjungan ini membuka kesempatan untuk kita membangun semua aspek dari hubungan kedua negara,mulai dari perdagangan dan investasi, sampai ke isu perubahan iklim dan pendidikan, juga politik luar negeri dan keamanan internasional, di mana kita berbagi nilai-nilai yang sama di panggung dunia dan bekerja bersama dalam komunitas internasional untuk membangun momentum bagi perdamaian."
Ratu menutup pidatonya dengan pesan untuk terus menjaga hubungan Inggris dan Indonesia.
"Semangat kebersamaan dan kerja sama telah menjadi tema tahun ini [tahun 2012] dan dengan semangat ini, saya percaya jika kita bekerja bersama dalam berbagi aspirasi satu sama lain untuk membangun dunia yang sejahtera berdasarkan kebebasan fundamental, kemitraan antara Inggris dan Indonesia akan terus berkembang."
"Dan sekarang, Bapak dan Ibu sekalian, saya undang kita semua bangkit berdiri dan bersulang, untuk Presiden dan Rakyat Indonesia!"