Suara.com - Penghapusan tes mata pelajaran menjadi tes skolastik menjadi salah satu perubahan masif yang terjadi dalam proses Seleksi Bersama Mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri atau SBMPTN. Namun demikian, cukup banyak publik yang mengajukan pertanyaan, apa itu tes skolastik?
Apa Itu Tes Skolastik?
Tes skolastik sendiri nantinya akan mengacu pada ujian terkait dengan kemampuan bernalar, pemecahan masalah, hingga potensi kognitif seorang calon mahasiswa. Selain itu juga akan dimunculkan tes literasi Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia, namun bukan dalam konteks gramatika.
Setiap tes yang masuk dalam tes skolastik ini berusaha memetakan kemampuan calon mahasiswa secara mendasar dalam menggunakan nalar berpikir guna memecahkan masalah. Jadi, tidak ada lagi problem menghafal materi pelajaran tertentu untuk dapat menyelesaikan tes SBMPTN.
Secara mendasar kemampuan skolastik setiap calon mahasiswa dapat diasumsikan setara, sehingga persaingan yang terjadi tidak kemudian melibatkan faktor eksternal seperti dukungan bimbel atau sejenisnya. Hal ini, dirasa dapat menjadi penerapan keadilan dalam seleksi tersebut.
Perbedaan dengan Tes Mata Pelajaran
Tes skolastik sendiri memiliki perbedaan yang masih jika dibandingkan dengan tes mata pelajaran. Jika tes mata pelajaran berfokus pada hafalan materi masing-masing mata pelajaran, maka tes skolastik akan fokus pada kemampuan dasar dari seorang calon mahasiswa.
Dengan begini, pemerataan dan kesetaraan bisa diperjuangkan. Pasalnya ketika tes difokuskan pada mata pelajaran, siswa yang memiliki kemampuan mengikuti bimbingan belajar mendapatkan keuntungan lebih besar dalam seleksi masuk PTN, karena persiapan yang dilakukan lebih terarah.
Berupaya mewujudkan calon mahasiswa yang dapat berpikir kritis, menemukan pemecahan masalah, serta tidak sekedar penghafal saja, tes ini dinilai menjadi salah satu tes yang paling tepat untuk melakukan proses seleksi.
Baca Juga: 3 Jalur Masuk PTN Terbaru 2023, Calon Mahasiswa Wajib Tahu!
Aturan Baru yang Diterapkan dalam 3 Jenis Penerimaan Mahasiswa