Siapa 7 Pahlawan Revolusi yang Diculik dan Dibunuh dalam G30SPKI?

Rifan Aditya Suara.Com
Kamis, 08 September 2022 | 14:10 WIB
Siapa 7 Pahlawan Revolusi yang Diculik dan Dibunuh dalam G30SPKI?
Siapa 7 Pahlawan Revolusi yang Diculik dan Dibunuh dalam G30SPKI? - Petugas Dinas Kehutanan memotret Monumen Pancasila Sakti di Lubang Buaya, Jakarta, Kamis (1/10/2020). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebanyak enam orang jenderal dan satu perwira pertama TNI AD menjadi korban peristiwa G30SPKI. Jenazah ketujuh pahlawan revolusi tersebut ditemukan di sumur tua dengan kedalaman kurang lebih 12 meter pada tanggal 4 Oktober 1965, oleh satuan Resimen Para Anggota Komando Angkatan Darat (RPKAD) di kawasan hutan karet Lubang Buaya. Siapa 7 pahlawan revolusi tersebut?

Siapa 7 pahlawan revolusi tersebut adalah Jenderal Ahmad Yani, Mayjen R Suprapto, Mayjen MT Haryono, Mayjen S  Parman, Brigjen DI Panjaitan, Brigjen Sutoyo Siswomiharjo, dan Lettu Pierre Andreas Tendean.

Simak yuk, kisah 7 pahlawan revolusi pada hari penangkapan mereka dan peristiwa G30SPKI.

1. Jenderal Ahmad Yani

Menurut pemandu Museum Jenderal Ahmad Yani, yaitu Sersan Mayor Wawan Sutrisno, pasukan yang datang menyergap masuk melalui pintu belakang dan membunuh Sang Jenderal saat itu juga. Sementara itu, yang lain ada juga yang bertugas untuk menyekap pasukan penjaga rumah Ahmad Yani, dan yang bertugas mengepung rumah itu.

2. Mayjen R Suprapto

Mayjen R Suprapto didatangi oleh rombongan penculik yang menghampiri rumahnya pada 04.30 pagi, di mana pasukan itu mengatakan bahwa Suprapto diminta menemui Soekarno saat itu juga.

Sebagai prajurit yang patuh pada pimpinan tertingginya, Suprapto langsung saha mengiyakan. Tapi rupanya, Jenderal asal Purwokerto, Jawa Tengah, ini dibawa ke Lubang Buaya dan dianiaya dalam keadaan terikat.

3. Mayjen MT Haryono

Baca Juga: Latar Belakang G30SPKI, Menjadi Sejarah Kelam Bangsa Indonesia

MT Haryono diberondong peluru oleh di kediamannya, saat mencoba melawan rombongan yang datang dan menculiknya. Namun sayangnya, jumlah lawan terlalu besar, dan banyak peluru yang akhirnya bersarang di tubuh Haryono, hingga dirinya ambruk dan diseret naik ke atas truk rombongan penculik. Diduga, pada saat itu MT Haryono sudah dalam kondisi tidak bernyawa.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI