Suara.com - Pemeriksaan tes kebohongan terhadap Ferdy Sambo, tersangka kasus pembunuhan Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat akan dilakukan hari ini.
Alat buatan Amerika ini disebut polisi memiliki tingkat akurasi mencapai 93 persen.
Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigadir Jenderal Andi Rian Djajadi mengatakan tes kebohongan akan dilakukan di Pusat Laboratorium Forensik Polri, Bogor.
"Hanya pertanyaan kunci. Sesuai peran masing-masing (tersangka)," kata Andi beberapa waktu yang lalu.
Baca Juga: Arti Rintihan Istri Ferdy Sambo, Terbongkar Juga, Susi yang Lihat Kuat Gendong Putri
Empat tersangka lainnya telah menjalani tes kebohongan yaitu Bharada Richard Eliezer, Brigadir Ricky Rizal, Kuat Maruf, dan istri Ferdy Sambo: Putri Candrawathi. Saksi bernama Susi juga menjalaninya.
Hasil pemeriksaan terhadap Eliezer, Ricky, dan Kuat menunjukkan mereka berkata jujur.
"Itu namanya uji polygraph, untuk menentukan tingkat kejujuran subjek dalam memberikan keterangan," kata dia.
Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Dedi Prasetyo mengatakan lie detector telah digunakan Polri sejak 2019.
Dia menyebut tingkat akurasi alat itu mencapai 93 persen dan dapat dijadikan alat bukti tambahan dalam persidangan.
Baca Juga: Terpopuler: Demo Pengemudi Ojol di Cirebon, Pembunuh Calon Mubalig LDII Terancam Hukuman Mati
"Saya berkomunikasi dengan Puslabfor dan juga operator polygraph bahwa hasil polygraph atau lie detector itu adalah projusticia," katanya.
Latar belakang pembunuhan terhadap Brigadir Yosua belum terungkap semuanya, misalnya dugaan pelecehan seksual terhadap Putri yang dituduhkan kepada Brigadir Yosua, juga dugaan adanya perselingkuhan.