Suara.com - Tim BBC Indonesia menjelajahi Teluk Balikpapan untuk mencari pesut pesisir yang keberadaannya kini kian langka.
Yayasan Konservasi RASI yang memonitor pesut pesisir menyebut, pada tahun 2015 hanya tersisa 73 ekor pesut di Teluk Balikpapan.
Habitat mereka terus bergeser ke bagian hulu teluk seiring dengan masifnya industri di Teluk Balikpapan, dan kini semakin terancam dengan rencana pembangunan Ibu Kota Nusantara.
Simak juga:
Baca Juga: Jalan Tol dari Bandara Sepinggan Balikpapan Tembus ke IKN Bakal Dibangun Tahun Ini
- Ibu kota baru: Pemerintah baru tetapkan 0,6% hutan adat, mengapa upaya lindungi warga adat lamban?
- Dilema ibu kota baru: Selamatkan Jakarta, korbankan Kalimantan?
Sejak Agustus, pembangunan mega proyek IKN telah dimulai. Untuk mendatangkan berbagai kebutuhan dan material ke daratan, Teluk Balikpapan dijadikan jalur logistik.
Pemerhati sosial dan lingkungan khawatir teluk akan semakin ramai dan tercemar.
Di lapangan kami menemukan tidak hanya pesut yang tersudut, nelayan Teluk Balikpapan pun semakin tersingkir.
Video produksi: Valdya Baraputri dan Haryo Wirawan
Baca Juga: IKN dan Teluk Balikpapan: Pesut Pesisir Tinggal Kenangan Jika Tak Diurus