Jokowi Sempat Lakukan Semedi di Awal Pandemi untuk Putuskan Lockdown atau Tidak

Rabu, 07 September 2022 | 19:55 WIB
Jokowi Sempat Lakukan Semedi di Awal Pandemi untuk Putuskan Lockdown atau Tidak
Sambutan Presiden Jokowi di Pembukaan Sarasehan 100 Ekonom Indonesia (Youtube/Sekretariatpresiden)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengakui bahwa dia sempat bersemedi untuk menentukan apakah Indonesia perlu melakukan lockdown di awal Pandemi Covid-19.

Hal ini dinyataan sendiri oleh Presiden Jokowi dalam sambutannya pada pembukaan acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia, Rabu (7/9/2022).

"Dunia sekarang ini berubah sangat luar biasa, perubahannya sangat luar biasa pertama memang diawali oleh pandemi, dan kita beruntung di awal pandemi Indonesia tidak Lockdown," ujar Presiden Jokowi.

Jokowi menyebutkan bahwa dia tidak bisa membayangkan jika kala itu Indonesia menerapkan lockdown.

Baca Juga: Berhasil Tamatkan Game Ular, Warganet: Nonton Ikut Deg-degan

Sambutan Presiden Jokosi di  Pembukaan Sarasehan 100 Ekonom Indonesia (Youtube/Sekretariatpresiden)
Sambutan Presiden Jokowi di Pembukaan Sarasehan 100 Ekonom Indonesia (Youtube/Sekretariatpresiden)

"Kalau kita saat itu melakukan lockdown, berakibat ekonomi seperti apa berakibat kepada sosial politik seperti apa," tambahnya.

Jokowi menambahkan bahwa di awal pandemi setidaknya 70 negara menerapkan lockdown, bahkan 80 persen pihak di kabinet dan survey rakyat juga meminta untuk lockdown.

Pada kondisi sedemikian rupa, Jokowi menyebutkan bahwa ia sempat dibuat galau apakah lockdown menjadi kebijakan yang tepat hingga dia lakukan semedi.

"Tapi saat itu saya semedi, saya endapkan betul apakah benar kita harus menerapkan kebijakan itu, dan jawabannya saat itu tidak usah lockdown," ungkap Jokowi.

"Dan ternyata betul, saya enggak bisa membayangkan kalau saat itu kita lockdown mungkin kita bisa minus lebih dari 17 persen," tambahnya.

Baca Juga: Mahasiswi ini Diduga Lontarkan Kata-kata Bernada Hinaan Untuk Presiden Jokowi saat Demo

Presiden Jokowi saat berpidato dalam acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia, Rabu (7/9/2022). (ist)
Presiden Jokowi saat berpidato dalam acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia, Rabu (7/9/2022). (ist)

Lebih lanjut Jokowi menyebutkan pandemi membuat belajar banyak tentang kondolidadi berbagai elemen negara.

"Dari pusat kemudian provinsi daerah sampai ke tingkat RT, masyarakat semua bergerak bersama, konsolidasi seperti itulah yang perlu diteruskan," ungkap Jokowi.

Terakhir Jokowi menarankan agar para ekonom perlu bekerja di luar cara biasa dalam kondisi yang luar biasa. 

"Karena sekali lagi kondisinya sangat tidak normal," ungkap Jokowi. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI