Suara.com - Momen Puan Maharani diberi kejutan ulang tahun saat rapat paripurna DPR pada Selasa (6/9/2022) memantik kritik keras dari Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi). Sebab di saat yang sama, Puan tengah dicari-cari para pendemo di depan gedung DPR yang memprotes kenaikan harga BBM.
Peneliti Formappi Lucius Karus mengatakan, kelakukan para wakil rakyat yang merayakan ulang tahun Puan itu merupakan sebuah ironi.
"Rakyat sedang berpanas-panas memperjuangkan penolakan kenaikan harga BBM. Sedangkan DPR di ruangan dingin justru berleha-leha merayakan hari ulang tahun ketua DPRnya," kata Lucius dihubungi, Rabu (7/9/2022).
Lucius berujar, lakon para anggota DPR tersebut sangat jelas memperlihatkan seberapa serius komitmen mereka dalam mewakili kepentingan rakyat.
Jangankan berkomitmen memperjuangkan aspirasi, Lucius mengatakan sekedar menghargai kehadiran rakyat dengan menemui massa aksi saja tidak bisa diperlihatkan DPR.
"Perayaan HUT Puan di paripurna di saat warga ingin bertemu mereka seolah-olah mengolok-olok rakyat yang menyampaikan aspirasi di gerbang DPR," ucap Lucius.
Padahal sebagai Ketua DPR, Puan seharusnya menjadi juru bicara DPR dengan pihak luar, termasuk rakyat. Terlebih massa aksi berharap kehadiran Puan di tengah-tengah mereka.
Lucius menganggap Puan seperti lupa diri dengan kegembiraannya menyambut ucapan selamat anggota di rapat paripurna, ketimbang menemui rakyat yang mau menyampaikan aspirasi.
"Saking lupa diri, paripurna yang merupakan forum resmi DPR dalam membicarakan kebijakan negara dan rakyat juga diremehkan ketika justru dipakai sebagai ajang hura-hura merayakan ulang tahun," kata Lucius.
Baca Juga: 5 Fakta Perayaan Ulang Tahun Puan Maharani saat Ada Demo Kenaikan BBM
Kejutan Ulang Tahun Puan Saat Paripurna