Bharada E Cs Dinyatakan Jujur, Begini Cara Kerja dan Teknik Pemeriksaan dengan Poligraf

Rabu, 07 September 2022 | 11:20 WIB
Bharada E Cs Dinyatakan Jujur, Begini Cara Kerja dan Teknik Pemeriksaan dengan Poligraf
Ilustrasi lie detector - cara kerja lie detector atau poligraf (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Para tersangka pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosha Hutabarat alias Brigadir J diperiksa dengan menggunakan lie detector atau uji kebohongan atau poligraf. Tiga tersangka yang sudah dites yakni Bharada E, Brigadir RR dan Kuat Maruf.

Suara.com - "Barusan saya dapat hasil sementara uji polygraph terhadap RE, RR dan KM, hasilnya 'No Deception Indicated' alias jujur," kata Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian Djajadi kepada wartawan, Selasa (6/9/2022).

Selain ketiga tersangka itu, tersangka lain yakni Putri Candrawathi juga harus melewati uji kebohongan, termasuk tersangka utama yakni Ferdy Sambo yang rencananya akan melewati uji lie detector pada Kamis (8/9/2022) besok

Lantas, apa itu poligraf dan bagaimana cara kerjanya?

Baca Juga: Ketiga Tersangka KM RE dan RR Diperiksa Lie Detector, Ini Hasilnya

Pengertian Poligraf

Poligraf atau lie detector atau uji kebohongan adalah alat yang digunakan untuk mendeteksi apakah seseorang berbohong atau mengatakan yang sebenarnya. Alat ini biasanya digunakan untuk pemeriksaan kasus tertentu karena berguna mengetes kejujuran tersangka atau terdakwa.

Berdasarkan Jurnal dengan judul “Kedudukan dan Kebasahan Hasil Pemeriksaan Poligraf dalam Sistem Pembuktan Pidana di Indonesia: Tinjauan Prinsip Keadilan yang Adil” karya Lovina, poligraf adalah sebuah mesin yang merekam perubahan fisiologis seseorang berupa detak jantung, pernafasan, teanan darah, dan kulit. 

Cara Kerja Poligraf

Poligraf bekerja dengan menggunakan sensor yang ditempelkan ke bagian tubuh seseorang. Jika seseorang berbohong, maka detak jantung akan meningkat, ritme pernafasan akan berubah, tekanan darah akan naik, dan bulir keringatnya akan meningkat. Perubahan fisiologis ini muncul dari sinyal sensor yang terpasang di beberapa bagian tubuh dan ditampilkan dalam bentuk grafik tinta pena atau secara digital lewat komputer.

Baca Juga: Kemungkinan Tidak Dilecehkan, Psikolog Forensik Sebut Putri Candrawathi Lakukan Malingering

Poligraf menggunakan teknik comparison question dan teknik guilty knowledge. Teknik comparison question adalah membandingkan respons fisik seseorang ketika diberikan pertanyaan tentang kasus yang sedang ditangani dengan respon fisik seseorang ketika dieri pertanyaan tentang kasus lain yang sejenis.

Sementara itu, teknik guilty knowledge adalah pemberian pertanyaan secara acak antara pertanyaan yang berkaitan dengan kasus yang ditangani dengan kasus lain yang sejenis. Teknik ini hampir serupa dengan comparison question tetapi lebih acak cara penyampaiannya.

Selama pemeriksaan dengan poligraf, standar yang tak boleh luput adalah kondisi ruangan dan orang di ruangan tersebut. Kedua hal ini dapat menentukan hasil poligraf. Ruangan pemeriksaan polgraf harus tenang dan polisi tidak boleh berada di dalam ruangan selama pemeriksaan berlangsung.

Fase Teknik Pemeriksaan Poligraf

Terdapat empat fase selama pelaksanaan teknik pemeriksaan poligraf yakni:

1. Pre Interview

Pemeriksa menggali informasi dari sudut pandang orang yang diperiksa tanpa alat poligraf

2. Stimulasi

Pemeriksa meyakinkan orang yang diperiksa bahwa alat ini mendeteksi kebohongan secara akurat.

3. Pertanyaan

Pertanyaan yang disampaikan akan berupa pertanyaan tidak relevan dengan kejahatan, pertanyaan kontrol yang menimbulkan reaksi atau tidaknya reaksi terhadap kejahatan, dan pertanyaan yang relevan dengan kejahatan yang dilakukannya.

4. Hasil

Hasil akan terlihat dalam bentuk grafik dan interpretasi terhadap hasil akan dilakukan oleh pemeriksa. Akhirnya, akan ditarik kesimpulan bahwa orang tersebut berbohong atau tidak.

Kontributor : Annisa Fianni Sisma

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI