"Canggung itu wajar. Tapi mau tidak mau itu sudah tugas kami jadi harus merubah suasananya itu harus cair, jangan sampai canggung atau jadi malah kesannya kaku atau bagaimana gitu," tegasnya.
Karena itulah, Hanifah menegaskan pula jika pekerjaannya sebagai pramugari VIP TNI AU tidak semudah yang dibayangkan.
Walaupun tidak terjun langsung ke medan perang, Hanifah yang tergabung di Wanita Angkatan Udara alias Wara ini tetap harus siap secara fisik dan mental.

"Menjadi pramugari itu tidak hanya serving di atas, serving pejabat, lalu turun tidak. Banyak sekali yang dipersiapkan mulai dari fisik mental, semua harus dipersiapkan," tuturnya.
"Tidak mudah melayani para pejabat, karena kita harus memberikan yang tebaik untuk para pejabat dan penumpang dan lain-lain," sambungnya.
Apalagi karena yang dilayaninya adalah pejabat-pejabat tinggi negara, sehingga ada dua prinsip utama yang dipegangnya selama bertugas.
"Sebagai pramugari kami mengurtamakan keselamatan dan kenyamanan penumpang selama penerbangan," jelas Hanifah. "Sangat bangga, itu (menjadi pramugari VIP TNI AU) menurut saya mengubah hidup saya."