Suara.com - Kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) mendapatkan banyak penolakan dari masyarakat.
Kenaikan BBM yang diberlakukan sejak Sabtu (3/9/2022) itu mendapatkan protes dari berbagai lapisan masyarakat, bahkan demo dari mahasiswa hingga buruh terjadi di berbagai daerah.
Meskipun mayoritas menolak, namun sebuah kelompok masyarakat yang menamai Aliansi Masyarakat Solo (AMSO) mengakui mendukung kenaikan harga BBM.
Pada foto yang diunggah oleh akun Instagram @lamputerangofficial, tampak sejulah warga berdiri di sebuah tempat.
Baca Juga: 5 Negara dengan Harga BBM Termahal di Dunia, Indonesia Termasuk?
Mereka membawa spanduk bertuliskan Aksi Damai dengan kertas-kertas yang dibawa masing-masing orang.
Pada spanduk tersebut tertulis "Aksi Damai Aliansi Masyarakat Solo (AMSO), mendukung kebijakan Bapak Jokowi tentang penyesuaian harga BBM".
"Disaat kebanyakan orang lain menolak ternyata ada juga yang mendukung kenaikan harga BBM," tulis akun Instagram @sisiterangofficial.
Unggahan tersebut sontak mengundang berbagai respons dari warganet.
"Sepertinya mereka sih yang penting ada cepek aja udah seneng. Paling gampang diatur emang kalau rakyat udah dimiskinkan apalagi jelang 24," komentar warganet.
Baca Juga: Harga BBM Naik, Tarif Bus di Terminal Cicaheum-Bandung Jadi Segini
"Wah ternyata cuma segitu ya masyarakat solo, dikit amat enggak sampai 20 orang," imbuh warganet lain.
"Sini dong aksi damainya di Jakarta, nanti di beliin kopi dah sama mahasiswa," tambah lainnya.
"Membohongi diri sendiri itu memang sakit," tulis warganet di kolom komentar.
"Amplopnya cuma bisa buat makan sehari atau seminggu, tapi enggak mikir kalau BBM naik semua kebutuhan naik enggak cuman seminggu atau dua minggu, tapi seterusnya," timpal lainnnya.
Terkait dengan demo kenaikan BBM, mahasiswa, buruh dan kaum miskin kota mengepung Ibu Kota.
Demonstrasi menolak kebijakan Presiden Joko Widodo yang menaikan harga BBM itu berlangsung di kawasan Istana Kepresidenan Jakarta dan gedung DPR RI Senayan, Selasa (6/9/2022).