Suara.com - Mulai Sabtu (3/9/2022) kemarin, Indonesia telah menetapkan kebijakan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM). Meski begitu, pemerintah memastikan kenaikan harga BBM dilakukan untuk menyalurkan subsidi secara lebih tepat sasaran.
Bukan hanya itu, pemerintah juga memastikan kenaikan harga BBM diikuti dengan pembagian sejumlah bantuan sosial untuk masyarakat. Termasuk berupa bantuan langsung tunai (BLT) yang menyasar beberapa kelompok masyarakat.
Namun rencana pembagian BLT ini rupanya menuai pro dan kontra hingga membuat nama Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri, kembali disorot publik. Pasalnya Megawati pernah mengkritik kebijakan pemberian BLT yang pernah dilakukan di era pemerintahan sebelumnya.
Bahkan dalam kesempatan tersebut, Megawati dengan terang-terangan menyebut BLT sebagai program yang menjatuhkan harga diri rakyat.
Baca Juga: Saat Massa Aksi Tolak Kenaikan BBM, Puan Maharani Rayakan Ulang Tahun
"(Rakyat) tidak punya harga diri lagi, kepribadian lagi, ketika mereka itu mengambil yang namanya BLT," ungkap Megawati ketika berpidato di hadapan massa di Jember, Jawa Timur.
Potongan video ini yang membuat Megawati kembali menjadi bulan-bulanan publik, sekaligus menambah panjang kritikan yang diterima PDI Perjuangan karena diam saja ketika pemerintah Jokowi menaikkan harga BBM.
Misalnya saja Megawati dan putrinya, Ketua DPR RI Puan Maharani yang dicari-cari agar kembali menangisi kebijakan kenaikan harga BBM. Warganet juga sempat mempertanyakan ke mana sikap garang Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto yang pernah begitu emosional menanggapi rencana kenaikan harga BBM.
Semua peristiwa itu memiliki kesamaan, yakni ditunjukkan PDIP ketika berada di luar lingkaran kekuasaan yang kala itu diperintah oleh Susilo Bambang Yudhoyono dan Partai Demokrat.
"Masih adakah harga diri itu? Masih perlukah harga diri?" sindir pemilik video.
Baca Juga: Melalui Aplikasi Cek Bansos, Masyarakat Bisa Mengawal BLT BBM Agar Tepat Sasaran Ini Caranya
Sindiran yang kembali ditegaskan lewat caption unggahan akun Instagram @lamputerangofficial. "Sekarang apakah masih memikirkan harga diri rakyat?" tulisnya, dikutip Suara.com pada Selasa (6/9/2022).
"Kejamnya jejak digital," komentar warganet.
"Sekarang bukan hanya BLT tapi ngasih barang juga di lempar lemparr," kata warganet.
"Jejak digital itu memang bikin malu," ujar warganet.
"Gimana mak... sedap to jilat ludah sendiri??" ledek warganet.
"Justru BLT itu membantu sekali untuk rakyat bisa beli beras minyak makan dll," jelas warganet lain, menerangkan sisi positif dari pemberian BLT.
"Hebat SBY... Programnya diidolakan rezim selanjutnya," timpal yang lain dengan tidak kalah pedas.
Pemerintah Janjikan 3 Bantuan Sosial Ini Usai Naikkan Harga BBM
Seperti telah dijanjikan Presiden Joko Widodo di konferensi persnya pada Sabtu (3/9/2022), ada beberapa bantuan sosial yang siap disalurkan pemerintah usai melakukan penyesuaian harga BBM bersubsidi.
Apa sajakah?
- Bantuan Langsung Tunai (BLT) sebesar Rp150 ribu per bulan dan akan diberkan kepada 20,65 juta keluarga kurang mampu. BLT akan disalurkan mulai September 2022 dan berlangsung selama 4 bulan.
- Bantuan Susbidi Gaji/Upah (BSU), yakni sebesar Rp600 ribu dan diberikan kepada pekerja dengan gaji maksimal Rp3,5 juta per bulan. Total 16 juta pekerja menjadi sasaran program ini.
- Pemerintah Daerah diperintahkan untuk menggunakan dua persen Dana Transfer Umum (DTU) sebesar Rp2,17 triliun untuk bantuan angkutan umum, bantuan ojek online, dan nelayan.