Suara.com - Pasar murah digelar oleh Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindagin) Kota Depok Jawa Barat di tiga lokasi, yaitu Kelurahan Mampang, Kelurahan Kalibaru, dan Kelurahan Pasir Putih.
Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah (Setda) Kota Depok, Sidik Mulyono mengatakan pasar murah itu digelar untuk mengantisipasi dampak kenaikan harga BBM.
"Langkah ini dilakukan dalam rangka mengantisipasi dampak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di kalangan warga prasejahtera," katanya pada Selasa (6/9/2022).
Menurutnya, pasar murah ini menyasar warga prasejahtera yang tercatat dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Pasar murah juga menjadi salah satu langkah yang diambil Pemkot Depok untuk meringankan beban pengeluaran masyarakat.
Baca Juga: Murka BBM Naik, Pekik Innalilahi Menggelegar saat Massa Mahasiswa Bakar Ban di Dekat Istana Jakarta
"Dengan adanya pasar murah, minimal warga dapat menikmati sembako dengan harga murah. Ini bentuk perhatian Pak Wali Kota Depok kepada warganya," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Disperdagin Kota Depok, Zamrowi menuturkan, pihaknya menyediakan 360 paket sembako di ketiga wilayah tersebut. Setiap paket berisi 5 kg beras premium, 2 liter minyak goreng kemasan premium, dan 1 kg gula pasir kemasan premium.
Dikatakannya, satu paket sembako semula seharga Rp125.000, namun disubsidi oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Depok sebesar 61 persen per paket. Sehingga warga membelinya hanya dengan harga Rp 48.000 per paket.
"Cukup ekonomis harganya, masyarakat sudah bisa mendapatkan sembako dengan kualitas premium," katanya.
Zamrowi menyebut, naiknya harga kebutuhan pokok dan BBM berdampak pada daya beli masyarakat. Oleh sebab itu, imbuhnya, pasar murah sangat tepat dilaksanakan agar warga tetap terpenuhi kebutuhan hidupnya. [ANTARA]
Baca Juga: Setelah Massa Buruh, Massa Mahasiswa HMI Merapat Geruduk DPR Tolak Harga BBM Naik