Suara.com - Tiga lumba-lumba dengan bentuk hidung menyerupai botol dilepaskan ke laut lepas di Bali minggu ini, setelah bertahun-tahun dikurung dan dijadikan atraksi wisata.
Johnny, Rocky, dan Rambo akhirnya berenang bebas setelah diselamatkan tiga tahun lalu dari kolam kecil, tempat di mana mereka dijual, setelah bertahun-tahun tampil di sirkus keliling.
Kesehatan mereka dipulihkan setelah tinggal di sebuah kandang terapung di sebuah pusat rehabilitasi di Bali, dengan lingkungan yang lebih alami.
Lincoln O'Barry, yang bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia mendirikan pusat perawatan Umah Lumba, mengatakan lumba-lumba adalah hewan liar yang seharusnya hidup bebas.
"Melihat mereka pergi sangatlah emosional," kata Lincoln.
Pusat ini dibangun pada tahun 2019 oleh Dinas Kehutanan Bali dan Kementerian Kehutanan Indonesia.
Saat pertama kali dilepas, lumba-lumba tersebut sempat terlihat bingung, namun sejam kemudian mereka berenang bebas, terkadang melompati ombak.
Dilepaskannya lumba-lumba ini disiarkan secara 'live streaming', sementara Lincoln mendokumentasikannya dengan drone dan rekaman bawah air untuk sebuah film.
Pemerintah Indonesia mendukung penyelamatan lumba-lumba, bekerja sama dengan Dolphin Project, yang didirikan oleh ayah Lincoln, Ric O'Barry, yang juga hadir.
Ric pernah menjadi pelatih lumba-lumba untuk acara TV tahun 1960-an, 'Flipper', tapi kemudian merasa hewan-hewan itu telah menjadi korban.