Massa Buruh Tolak Kenaikan BBM Menyemut di DPR, Jalan Gatot Subroto dan Pintu Tol Ditutup

Selasa, 06 September 2022 | 11:56 WIB
Massa Buruh Tolak Kenaikan BBM Menyemut di DPR, Jalan Gatot Subroto dan Pintu Tol Ditutup
Massa Buruh Tolak Kenaikan BBM Menyemut di DPR, Jalan Gatot Subroto dan Pintu Tol Ditutup. (Suara.com/Bagaskara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Massa aksi dari Partai Buruh menggelar aksi penolakan kenaikan harga BBM di depan Gedung DPR RI, Jakarta Pusat. Jumlah massa aksi yang tumpah ruah membuat polisi harus menutup arus lalu lintas di Jalan Gatot Subroto.

Pantauan Suara.com, Selasa (6/9/2022), Jalan Gatot Subroto ditutup sejak di persimpangan Jalan Gerbang Pemuda, Senayan. Arus lalu lintas di Jalan Gatot Subroto menuju arah gerbang DPR RI kini ditutup dengan barrier berwarna oranye.

Sejumlah kendaraan dibelokkan oleh kepolisian ke arah Jalan Gerbang Pemuda. Sementara itu, pintu keluar Tol di dekat gerbang DPR juga ditutup dan diarahkan keluar melalui gerbang Tol Tomang.

Baca Juga: Geruduk Gedung DPR, Buruh Tenteng Poster Gambar Puan Maharani Nangis Tolak Kenaikan BBM

Jalan Gatot Subroto ditutup imbas demo besar-besaran buruh tolak kenaikan BBM di gedung DPR RI. (Suara.com/Rakha)
Jalan Gatot Subroto ditutup imbas demo besar-besaran buruh tolak kenaikan BBM di gedung DPR RI. (Suara.com/Rakha)

Long March Dorong Motor

Diketahui, Partai Buruh serta serikat butuh menggelar aksi demonstrasi tuntutan utamanya penolakan terhadap kenaikkan harga BBM di depan Gedung DPR RI, Jakarta, hari ini. 

Berdasarkan pantauan Suara.com di lokasi, tampak massa buruh mulai berdatangan ke depan Gedung DPR RI. Mereka mengawali langkah dengan melakukan longmarch dari depan Gedung TVRI, seberang Gerbang Pemuda Gelora Bung Karno.

Massa buruh demo tolak kenaikan BBM dengan mendorong sepeda motor ke gedung DPR RI. (Suara.com/Bagaskara)
Massa buruh demo tolak kenaikan BBM dengan mendorong sepeda motor ke gedung DPR RI. (Suara.com/Bagaskara)

Tampak para buruh datang dengan berbagai macam atribut. Dari mulai spanduk hingga poster-poster berisi kalimat tuntutannya.

Dalam kedatangannya massa ini juga ada yang menarik, di mana sejumlah massa melakukan teatrikal mendorong sepeda motornya. Hal itu menandakan mereka protes terhadap kenaikkan harga BBM.

Baca Juga: Polisi Kawal Unjuk Rasa Tolak Kenaikan BBM di Medan Hari Ini, Kendaraan Taktis Dikerahkan

"Tolak Kenaikan Harga BBM," tulis kalimat yang ditempelkan dalam motor buruh yang didorong tersebut.

Massa buruh bawa poster bergambar Puan Maharani menangis karena BBM naik. (Suara.com/Bagaskara)
Massa buruh bawa poster bergambar Puan Maharani menangis karena BBM naik. (Suara.com/Bagaskara)

Poster Puan Nangis

Selain kompak berseragam, massa buruh juga turut membawa atribut dari mulai poster hingga spanduk raksasa bertuliskan kalimat protes. 

Menariknya ada salah satu massa yang turut membawa poster bergambar Ketua DPR RI Puan Maharani sedang menangis.

Di dalam poster itu bertuliskan kalimat "TOLAK KENAIKAN BBM."

Selain itu massa juga sebelumnya terlihat melakukan aksi teatrikal mendorong motor sebagai tanda protes atas naiknya harga BBM. 

Tiga Tuntutan Buruh

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyebut pihaknya bakal menggelar aksi unjuk rasa terkait penolakan kenaikan harga BBM di depan Gedung DPR RI pada Selasa (6/9) besok, pukul 10.00 WIB. 

"Aksi ini diorganisir Partai Buruh dan organisasi serikat buruh, petani, nelayan, guru honorer, PRT, buruh migran, miskin kota, dan organisasi perempuan di 34 provinsi," kata Said Iqbal dalam keterangannya, Senin (5/9/2022). 

Menurutnya, aksi itu bertujuan untuk meminta agar pemerintah sekaligus DPR RI membatalkan aturan mengenai kenaikan harga BBM serta membentuk panitia khusus (pansus). 

Said Iqbal mengatakan, demo buruh besok diperkirakan bakal diikuti 5.000 orang. 

"Tujuannya adalah meminta gubernur membuat surat rekomendasi kepada Presiden dan Pimpinan DPR RI agar membatalkan kenaikan harga BBM," ucap Said. 

"Untuk Jabodetabek, aksi akan diikuti 3.000-5.000 orang yang dipusatkan di DPR RI. Aksi ini untuk menuntut pembentukan panja atau Pansus BBM agar harga BBM diturunkan," sambungnya. 

Berikut 3 tuntutan yang akan disampaikan oleh Said Iqbal dan kawan-kawan: 

  • Tolak kenaikan harga BBM.
  • Tolak Omnibus Law UU Cipta Kerja.
  • Naikkan UMK 2023 sebesar 10-13 persen.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI