Suara.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjalani sejumlah rapat di Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa (6/9/2022). Itu bertepatan dengan adanya aksi unjuk rasa oleh ribuan buruh di Jakarta perihal penolakan kenaikan harga BBM.
Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono membantah apabila Jokowi menghindari adanya unjuk rasa. Ia mengklaim kalau jadwal rapat itu sudah ditetapkan dari pekan lalu.
"Enggak, enggak (menghindari). Dari minggu lalu terjadwal bahkan dari dua minggu yang lalu karena ada tamu negara hari Senin kegiatan disana terus bapak presiden lanjut disana hari Selasa lanjut kegiatan di Bogor," kata Heru di Kompleks Istana Kepresidenan, Selasa.
Kendati demikian, Istana Kepresidenan di Jakarta tidak menutup pintu bagi perwakilan aksi unjuk rasa untuk menyampaikan aspirasinya. Bukan untuk menemui Jokowi, Heru menyebut perwakilan aksi unjuk rasa itu bisa diterima oleh pejabat di lingkungan Istana.
Baca Juga: Demo Tolak Kenaikan Harga BBM di Makassar Berujung Bentrok, Mahasiswa dan Warga Saling Serang
"Ya, terkait demo, ya, kita mungkin dari pejabat terkait menerimanya. Ya, mungkin dari kepala staf kepresidenan, dari mana, kita terima saja aspirasinya."
Ribuan Buruh Gelar Demo
Sebelumnya Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyebut pihaknya bakal menggelar aksi unjuk rasa terkait penolakan kenaikan harga BBM di depan Gedung DPR RI pada Selasa (6/9) besok, pukul 10.00 WIB.
"Aksi ini diorganisir Partai Buruh dan organisasi serikat buruh, petani, nelayan, guru honorer, PRT, buruh migran, miskin kota, dan organisasi perempuan di 34 provinsi," kata Said Iqbal dalam keterangannya, Senin (5/9/2022).
Menurutnya, aksi itu bertujuan untuk meminta agar pemerintah sekaligus DPR RI membatalkan aturan mengenai kenaikan harga BBM serta membentuk panitia khusus (pansus).
Said Iqbal mengatakan, demo buruh besok diperkirakan bakal diikuti 5.000 orang.
Baca Juga: BBM Naik, Harga Cabai dan Bawang di Sukabumi Melambung: Rakyat Makin Terjepit
"Tujuannya adalah meminta gubernur membuat surat rekomendasi kepada Presiden dan Pimpinan DPR RI agar membatalkan kenaikan harga BBM," ucap Said.
"Untuk Jabodetabek, aksi akan diikuti 3.000-5.000 orang yang dipusatkan di DPR RI. Aksi ini untuk menuntut pembentukan panja atau Pansus BBM agar harga BBM diturunkan," sambungnya.
Berikut 3 tuntutan yang akan disampaikan oleh Said Iqbal dan kawan-kawan:
- Tolak kenaikan harga BBM.
- Tolak Omnibus Law UU Cipta Kerja.
- Naikkan UMK 2023 sebesar 10-13 persen.