Geger Anggota DPR Singgung Hubungan Panglima TNI dan KSAD Tak Harmonis, sampai Sentil Anak Dudung Gagal Masuk Akmil

Selasa, 06 September 2022 | 11:15 WIB
Geger Anggota DPR Singgung Hubungan Panglima TNI dan KSAD Tak Harmonis, sampai Sentil Anak Dudung Gagal Masuk Akmil
Anggota Komisi I DPR, Effendi Simbolon. (tangkapan layar/ist)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Salah satu anggota Komisi I DPR RI, Effendi Simbolon tengah menghebohkan publik usai menyinggung soal ketidakharmonisan di antara Panglima TNI Andika dengan Dudung.

Hal tersebut disampaikan saat Effendi menginterupsi pimpinan ketika rapat kerja Komisi I DPR dengan Panglima TNI membahas rencana kerja dan anggaran pada Senin (05/09/2022).

Effendi mulanya meminta pimpinan untuk membuat rapat secara terbuka. Menurut Effendi, mereka perlu sedikit mengesampingkan pembahasan soal anggaran dan memperhatikan isu aktual.

Dilanjut, Effendi menyinggung soal hubungan yang dianggap tak harmonis antara Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman.

Baca Juga: Momen 'Di Mana Ada Jenderal Andika, Tak Ada KSAD Dudung', Hingga Muncul Sebutan Gerombolan Ormas

Isu tersebut mencuat sebab Dudung tak hadir ketika sosoknya dinilai penting dalam rapat kerja kali ini. Sampai-sampai, Effendi menyebut TNI layaknya ormas.

"Kami menemukan temuan-temuan ini, yang disharmoni, ketidakpatuhan. Ini TNI kayak gerombolan ini. Lebih-lebih ormas jadinya, tidak ada kepatuhan," ungkap Effendi dipetik Suara.com, Selasa (06/09/2022) dari tayangan rapat kerja di kanal YouTube Komisi I DPR RI Channel.

"Kami ingin tegas ini, karena jangan lupa. Penggerak daripada kekuatan itu presiden dan DPR, bukan hanya presiden. Tanpa persetujuan DPR, presiden tak bisa menggerakkan TNI. TNI hanya alat, hanya instrumen," lanjutnya menambahkan.

Effendi juga menyebut seluruh fraksi ikut prihatin akan ketidakpatuhan di antara sosok yang bersangkutan.

"Ini porak poranda ini TNI. Bukan hanya mutilasi, adanya pembakaran daripada mayat-mayat di Papua yang menjadi tersangka Brigjen I yang sekarang tak bisa diproses hukum oleh institusi TNI sendiri. Ada apa pembangkangan ini? Kenapa terjadi pembangkangan-pembangkangan di tubuh TNI?" tutur Effendi.

Baca Juga: Ekspresi Panglima TNI Andika Perkasa saat Ditanya Wartawan Jadi Capres NasDem

Adapula, Effendi sekali lagi menegaskan ingin rapat terbuka dan tidak ada yang ditutup.

Dirinya juga mengaku tak berpihak kepada siapapun dan hanya ingin menepis isu ketidakharmonisan di tubuh TNI.

Effendi juga mengungkit isu soal anak Dudung yang dikabarkan gagal ikut seleksi akmil.

"Saya ingin penjelasan dari pihak saudara Jenderal TNI Andika dan penjelasan Jenderal TNI Dudung Abdurahman. Ada apa terjadi disharmoni begini? Ketidakpatuhan sampai urusan anak KSAD gagal masuk akmil pun menjadi isu. Emangnya kalau anak KSAD kenapa? Emang harus masuk? Emang kalau anak presiden harus masuk? Siapa bilang itu? Ketentuan siapa?" kata Effendi.

Anggota Komisi I DPR RI Effendi Simbolon minta rapat yang menghadirkan Dudung supaya masalah atau isu tersebut bisa selesai.

"Ini kita harus tegas pak, saya lebih tua dari bapak-bapak semua. Saya berhak berbicara di sini. Jangan seperti ini, kalau ketentuan mengatakan tidak ya tidak," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI