Suara.com - Bimbingan Teknis atau Bimtek fraksi DPRD dari PPP se-Indonesia sempat tegang.
Pada kader yang hadir di Hotel Redtop, Jakarta Pusat, Senin (5/9) itu bersorak ketika Ketua Fraksi PPP DPR RI Amir Uskara menyinggung soal pemcopotan Suharso Monoarfa sebagai Ketua Umum lewat forum Mukernas. Dalam acara itu Suharso seharusnya hadir, namun hanya diwakili oleh Amir Uskara.
Dari video yang diterima Suara.com, terlihat saat Amir baru memberikan sambutan sudah mendapatkan respons dari para hadirin.
Amir menyampaikan soal dinamika yang terjadi di DPP PPP. Ia coba menjelaskan soal pencopotan Suharso dari kursi ketua umum PPP.
"Saya ingin menyampaikan, mungkin dalam kondisi partai kita yang terjadi saat ini saya sampaikan bahwa kondisi ini terjadi di DPP," kata Amir yang disambut sorakan para peserta.
Amir menuturkan, besar-kecilnya suara PPP ada di TPS. Hal ini menjadi tanggungjawab para kader di daerah, bukan ada di tangan DPP.
"Pimpinan majelis syariah pimpinan ulama kita, pimpinan majelis pertimbangan, majelis kehormatan sudah mengambil sikap konstelasi yang ada di pusat," tuturnya.
"Pengurus harian sudah mengambil sikap kemudian melalui mukernas PPP yang dihadiri 30 DPW telah mengambil sikap. Tentu masih ada proses, apapun itu sekali lagi apapun itu saya bersama teman-teman DPD pasukan ada di daerah. Kalau ada persoalan di DPP biarlah DPP yang menyelesaikan," sambungnya.
Saat Amir akan membuka acara tersebut, para kader kemudian kembali menyoraki. Para kader meminta agar agenda itu seharusnya di tutup saja. "Tutup, tutup, tutup," sorak para peserta.
Suharso Dicopot
Sebelumnya, Suharso Monoarfa dicopot dari jabatannya sebagai ketum PPP dan digantikan oleh Plt diputuskan lewat Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) yang digelar di Kawasan Banten, Minggu (5/9/2022) malam.
"(Memberhentikan Suharso) untuk mengakhiri polemik yang selama ini mengisi ruang publik, maka sikap PPP dari DPP DPW Majelis itu mencari solusi yang terbaik sehingga semalam digelar musyawarah kerja nasional yang ambil keputusan yang menggantikan pak ketum," kata Mardiono kepada Suara.com, Senin (5/9).
Mardiono menyampaikan, Mukernas tersebut merupakan tindak lanjut dari rapat harian yang sebelumnya digelar tiga pimpinan majelis PPP. Ia juga mengklaim, kalau Mukernas digelar sesuai dengan Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga atau AD/ART PPP.
"Di situ lengkap bagaimana yg diatur dalam AD/ART tentang mengggelar mukernas diantaranya dihadiri yaitu oleh pengurus harian kemudian sekretaris wilayah, kemudian anggota fraksi DPR RI, kemudian majelis-majelis kemudian pimpinan Banom," tuturnya.
Dalam atas dasar itu lah, kata Mardiono, Suharso diputuskan untuk diberhentikan sebagai ketua umum PPP. Mukernas memutuskan juga untuk menunjuk Mardiono selaku PLT ketua umum kekinian.
"Iya pengurus harian memutuskan untuk menujuk PLT adalah saya. Saya nggak tahu kalau pertimbangannya apa dalam rapat," pungkasnya.