Restu Cak Imin Tentukan Nasib Duet Prabowo-Puan, Lanjut jadi Kenyataan atau Kandas hanya jadi Peluang?

Senin, 05 September 2022 | 20:03 WIB
Restu Cak Imin Tentukan Nasib Duet Prabowo-Puan, Lanjut jadi Kenyataan atau Kandas hanya jadi Peluang?
Ketua DPP PDIP Puan Maharani bersama Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto menunggang kuda di kediaman Menhan RI yang berada di Hambalang, Bogor, Minggu (4/9/2022). [Ist]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Peluang Puan Maharani berduet dengan Prabowo Subianto sebagai calon wakil presiden bakal pupus. Sebab, masuk tidaknya Ketua DPP PDIP tersebut masih tergantung restu dari Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar.

Pernyataan itu disampaikan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Desmond Junaidi Mahesa. Menurut Desmond, PDIP bisa masuk koalisi dan Puan masuk konfigurasi sebagai cawapres Prabowo, jika memang Muhaimin berkenan mengalah.

Sebab diketahui, PKB yang sudah lebih dulu berkoalisi dengan Gerindra berpeluang menempatkan Muhaimin atau Cak Imin sebagai cawapres Prabowo. Meski sejauh ini, PKB masih menginginkan untuk mengusung Muhaimin sebagai capres.

"Kalau Muhaimin nggak mengalah ya nggak ada lowongannya bagi Puan. Nggak ada ruang Puan, kecuali Cak Imin mengalah. Kalau ndak, ya nggak nyalon semuanya," kata Desmond di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (5/9/2022).

Baca Juga: Gerindra Diingatkan Tak jadi Pengkhianat, Tinggalkan Cak Imin dan PKB Demi Tampung Puan jadi Cawapres Prabowo

Sebelumnya, Desmond menilai, Gerindra tidak boleh meninggalkan begitu saja PKB dan Muhaimin Iskandar, pasca terbukanya kemungkinan duet Prabowo Subianto-Puan Maharani atau sebaliknya.

Menurut Desmond, jika PDIP masuk koalisi dengan mengusung Puan sebagai calon wakil presiden, hal tersebut butuh persetujuan PKB. Desmond menilai, konfigurasi Prabowo-Puan memang bisa dipertimbangkan. Tetapi untuk menuju ke arah sana, Gerindra yang sudah berkoalisi dengan PKB tidak boleh melangkah sembarangan.

"Harus dibicarakan dulu dengan Pak Muhaimin, mau gak Pak Muhaimin mengalah? Masa Muhaimin yang sudah teman bagus tiba-tiba Puan mau datang geser Muhaimin. Kalau Muhaimin mau boleh lah, kalau enggak, saya lebih setuju dengan Muhaimin daripada Puan ya," kata Desmond.

Desmond mengingatkan, agar Gerindra tidak menjadi partai pengkhianat dengan memilih Puan serta PDIP. Padahal seperti diketahui, Gerindra sudah lebih dulu berkawan koalisi dengan PKB untuk Pilpres 2024.

Karena itu, komunikasi dengan PKB serta Muhaimin selaku ketua umumnya memang perlu dilakukan dalam mengambil keputusan perihal konfigurasi Prabowo-Puan.

Baca Juga: Bukan Sinyal Lagi, Pengamat Nilai Pertemuan Prabowo dan Puan Pertegas Peluang Koalisi di Pilpres 2024

"Jangan sampai kita meninggalkan orang. Muhaimin harus diberesin, mau nggak Muhaimin mengalah, kita jangan, mau partai nyakitin orang? Kalau saya prinsip Partai Gerindra itu bukan partai yang suka ninggal orang, gitu loh," kata Desmond.

Jalan Masih Panjang, Ogah Buru-buru

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengakui bahwa memang ada kemungkinan bagi dirinya untuk menjadi calon presiden, sedangkan untuk calon wakil presidennya ialah Ketua DPP PDIP Puan Maharani.

Kendati menyatakan kemungkinan duet tersebut memang ada, namun Prabowo menyiratkan enggan bersikap terburu-buru dalam memikirkan kemungkinan tersebut. Menurut Prabowo jalan kedua partai, baik Gerindra maupun PDIP masih panjang.

"Tentunya ini masih, perjalanan masih panjang iya kan? PDIP harus memikirkan, Gerindra juga," kata Prabowo usai menjamu Puan di Hambalang, Bogor, Minggu (4/9/2022).

Sebelumnya, Puan mesem dan tersipu di hadapan Prabowo Subianto, usai Ketua Umum Partai Gerindra itu menyatakan bahwa ada kemungkinan duet Prabowo-Puan sebagai calon presiden dan wakil presiden di 2024.

Sikap Puan tampak sangat senang. Hal itu tergambar dari senyum lebar Puan saat Prabowo menjawab pertanyaan wartawan ihwal kemungkinan duet itu terjadi. Puan juga tampak melihat ke arah belakang lebih dulu, ke tempat para elite Gerindra dan PDIP berdiri, sebelum akhirnya tertawa.

Tawa itu diikuti juga oleh para elite kedua partai di saat konferensi pers di kediaman Prabowo di pendopo di Padepokan Garuda Yaksa di Hambalang, Bogor.

"Jadi kalau anda tanya memungkinkan atau tidak memungkinkan, saya kira ya dari segi teori keumungkinan ya pasti memungkinkan. Ya kan?" jawab Prabowo.

Prabowo mengatakan semua kemungkinan, termasuk duet Prabowo-Puan memang mungkin terjadi. Apalagi kata Prabowo demi kebaikan bangsa serta negara.

"Tadi kan demi kebaikan bangsa dan negara kenapa tidak?" ujar Prabowo.

Menurutnya jika memang hal itu terbaik untuk bangsa dan negara maka ia siap melaksanakan.

"Apapun demi kebaikan bangsa dan negara, kami siap melaksanakan," kata Prabowo.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI