Diam Ditanya soal Kenaikan BBM, Polisi Disuruh Pendemo Ambil Ban dan Bensin buat Dibakar di DPR

Senin, 05 September 2022 | 17:07 WIB
Diam Ditanya soal Kenaikan BBM, Polisi Disuruh Pendemo Ambil Ban dan Bensin buat Dibakar di DPR
Diam Ditanya soal Kenaikan BBM, Polisi Disuruh Pendemo Ambil Ban dan Bensin buat Dibakar di DPR. (Suara.com/Faqih)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Satu per satu anggota kepolisian yang menjaga demonstrasi di depan gedung DPR RI, dicecar keterangan oleh demonstran. Dengan pengeras suara, orator menanyakan kepada aparat terkait kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM).

"Setuju gak BBM naik?" kata orator kepada petugas, di depan Gedung DPR RI, Senayan Jakarta Pusat, Senin (5/9/2022).

Setelah mencoba bertanya kepada beberapa petugas, demonstran tidak mendapat jawaban.

Baca Juga: Panas! Massa PMII Demo Tolak Kenaikan BBM Ricuh, Terobos Kawat Berduri hingga Bakar Ban

"Saya udah nyoba demokratis. Nyoba nanya tapi malah gak dijawab," katanya.

Setelah itu, orator juga meminta ban kepada petugas dan bensin untuk dibakar. Namun sekali lagi petugas hanya diam.

"Adik-adik polisi, kalian kan pelayan masyarakat. Tolong ambilin kami ban dan bensin untuk dibakar. Tadi kami lupa bawa," ungkapnya.

Pekik Nama Sambo

Sebelumnya, massa HMI yang berdemonstrasi di Gedung DPR RI juga memekik nama Sambo saat berorasi. Yang dimaksud nama Sambo  diduga adalah eks Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo yang menjadi dalang kasus pembunuhan berencana terhadap anak buahya, Brigadir Yosua alias Brigadir J.

Baca Juga: Anggaran Subsidi Sentuh Rp502 Triliun, Wamenkeu: Bisa Bangun 3.500 Jalan Tol

Pendemo dari HMI saat berunjuk rasa menolak kenaikan harga BBM bersubsidi di depan gedung DPR RI, Jakarta. (Suara.com/Faqih Fathurrahman)
Pendemo dari HMI saat berunjuk rasa menolak kenaikan harga BBM bersubsidi di depan gedung DPR RI, Jakarta. (Suara.com/Faqih Fathurrahman)

"Pak kita di sini juga buat bapak, kali bensin turun kan juga bapak yang enak. Lagian bapak lebih baik ngurusin kasus Ferdy Sambo aja pak," kata salah satu massa menggunakan pengeras suara, di depan Gedung DPR RI, Senin.

Dalam aksinya, masa beberapa kali memancing emosi para aparat yang berjaga, namun tidak ada bentrokan atau benturan.

Dalam hal ini para mahasiswa mencoba menutup jalan depan Gedung DPR RI.

"5 langkah ke depan! Revolusi, revolusi, revolusi," sembari merangksek ke barisan petugas.

Tolak Kenaikan BBM

Sejak siang tadi, massa pendemo dari HMI menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung DPR RI. Mereka datang tanpa menggunakan mobil komando. Dalam orasinya yang hanya mengenakan pengeras suara, mereka menuntut agar pemerintah menurunkan lagi harga BBM bersubsidi.

"Bila BBM naik kita sejahtera atau tidak?," kata orator, di depan Gedung DPR RI, Senin.

"Tidak," jawab lainnya serempak.

"Maka ada satu kata, lawan!," imbuh orator.

Mereka menegeluhkan kenaikan BBM hanya menyusahkan rakyat. Dalam aksinya mereka juga membawa spanduk bertuliskan: "BBM Turun atau Jokowi Turun".

Suasana aksi tolak kenaikan BBM yang dilakukan massa PMII di Patung Kuda, Jakarta Pusat, ricuh pada Senin (5/9/2022) sore. [Suara.com/Rakha Arlyanto]
Suasana aksi tolak kenaikan BBM yang dilakukan massa PMII di Patung Kuda, Jakarta Pusat, ricuh pada Senin (5/9/2022) sore. [Suara.com/Rakha Arlyanto]

Harga BBM Naik

Pemerintah menetapkan penyesuaian harga BBM subsidi Pertalite menjadi Rp10 ribu per liter dari sebelumnya Rp7.650 per liter mulai Sabtu pukul 14.30 WIB.

Menteri ESDM Arifin Tasrif dalam konferensi pers di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (3/9), mengatakan pemerintah juga menyesuaikan harga BBM subsidi untuk solar dari Rp5.150 rupiah per liter menjadi Rp6.800 per liter.

Kemudian, untuk BBM non-subsidi, pemerintah pemerintah menyesuaikan harga Pertamax dari Rp12.500 per liter menjadi Rp14.500 per liter.

“Ini berlaku satu jam sejak saat diumumkannya penyesuaian harga ini jadi akan berlaku pukul 14.30 WIB,” kata Arifin.

Pemerintah memutuskan skema mengalihkan subsidi BBM menjadi bantuan sosial sehingga harga BBM mengalami penyesuaian. Saat ini besaran subsidi dan kompensasi energi telah mencapai Rp502,4 triliun di APBN 2022, yang terdiri dari subsidi energi Rp208,9 triliun dan kompensasi energi sebesar Rp293,5 triliun.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI