Bertelanjang Dada Bertuliskan 'Tolak BBM', Massa PMII Gelar Aksi di Patung Kuda Jakpus

Senin, 05 September 2022 | 15:36 WIB
Bertelanjang Dada Bertuliskan 'Tolak BBM', Massa PMII Gelar Aksi di Patung Kuda Jakpus
Aksi Tolak Kenaikan BBM di Patung Kuda, Jakarta Pusat foto Rakha, Senin (5/9/2022).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ratusan mahasiswa dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) tiba di Bundaran Patung Kuda Arjuna, Jakarta Pusat, untuk menggelar aksi penolakan kenaikan harga BBM.

Pantauan Suara.com di lokasi, Senin (5/8/2022) massa aksi tiba di sekitar pukul 15.00 WIB. Terlihat ada dua mobil komando yang dibawa massa PMII.

Massa mulanya melakukan long march dari arah Jalan Medan Merdeka Selatan sambil mengenakan almamater berwarna biru sambil memegang bendera kuning bertuliskan 'PMII'.

Uniknya, barisan massa ini dipimpin oleh sekelompok pria bertelanjang dada yang bertuliskan 'TOLAK BBM'. Di belakang mobil komando, para pria itu bak membakar semangat massa aksi.

Baca Juga: Demonstrasi Mahasiswa Menolak Harga BBM Naik di Palembang Sempat Bubar Karena Diguyur Hujan

Ketika tiba di lokasi massa meneriakkan yel-yel 'Naik..naik...BBM Naik... Naik Terlalu Tinggi!'. Mayoritas massa PMII adalah laki-laki.

Aksi dibuka dengan bernyanyi bersama lagu Indonesia Raya. Hingga saat ini aksi unjuk rasa masih berlangsung. Barisan polisi terlihat berjaga di sekitar massa aksi agar tidak mengganggu arus lalu lintas.

4.000 Polisi Disiagakan

Diketahui, organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) berencana menggelar unjuk rasa di kawasan Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (5/9/2022). Aksi ini adalah bentuk protes dan menolak kenaikan harga BBM.

Kabag Ops Polres Metro Jakarta Pusat, AKBP Saufi Salomon menjelaskan ada sekitar 4 ribu personel yang akan diturunkan dan ditempatkan di 9 titik untuk berjaga aksi penolakan BBM.

Baca Juga: Jelang Demo Massa PMII Tolak Harga BBM Naik, Istana Sudah Dijaga Ketat Barracuda hingga Kawat Berduri

“Personel yang diturunkan ada empat ribuan personel. Sembilan titik itu penempatan personel lalu lintas. Itu kan untuk mengatur lalu lintas. Demo sembilan titik enggak ada” Kata AKBP Saufi Salomon.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI