Soal BLT hingga Kenaikan BBM, PKS Bikin Video Sebut Wajah Inkonsistensi Jokowi: Beda Kata dan Fakta

Senin, 05 September 2022 | 15:28 WIB
Soal BLT hingga Kenaikan BBM, PKS Bikin Video Sebut Wajah Inkonsistensi Jokowi: Beda Kata dan Fakta
Unggahan akun Twitter PKS (twitter.com/PKSejahtera)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Partai Kesejahteraan Sosial (PKS) menjadi salah satu partai yang kontra terhadap kenaikan BBM yang berlaku sejak Sabtu (3/9/2022).

Melalui akun resmi Twitternya, PKS bahkan mengunggah video terkait perbedaan kata dan fakta yang dikeluarkan oleh pemerintah, khusunya Presiden Joko Widodo.

"Wajah inkonsistensi Jokowi," tulisan dalam video yang diunggah akun Twitter @PKSejahtera pada Minggu (4/9/2022).

"Katanya vs faktanya soal BBM," tambahnya

Baca Juga: Jokowi Menerima Kunjungan Marcos: Ingin Tingkatkan Volume Perdagangan Indonesia-Filipina

Unggahan akun Twitter PKS (twitter.com/PKSejahtera)
Unggahan akun Twitter PKS (twitter.com/PKSejahtera)

Pada video berdurasi 26 detik itu menunjukkan pemberitaan tahun 2012 yang memperlihatkan pernyataan Jokowi menegani BLT.

Pada pemberitaan yang diunggah oleh video akun PKS tersebut, Jokowi tertulis menyatakan bahwa program BLT tak mendidik masyarakat.

Kemudian berlanjut pada tayangan selanjutnya yang menunjukkan pemberitaan tahun 2022 di mana Jokowi membagikan BLT di kantor pos jelang kenaikan BBM.

Pada detik ke 17, video itu menunjukkan pemberitaan pada Juli 2022 yang menunjukkan pemberitan bahwa Presiden memastikan tidak ada kenaikan harga BBM.

Lalu tayangan selanjutnya disusul dengan menampilkan pemberitaan awal September 2022 mengenai kenaikan harga BBM.

Baca Juga: Berwarna Hijau Neon, Curhatan Warganet Salah Rendam Ayam Ungkep di Tempat Ini Jadi Sorotan

Video tersebut sontak mengundang berbagai respons dari warganet.

"Ya kayak gini brooo. Agak sedikit brutal aja sama kebijakan pemerintah yang menyengsarakan seperti naik harga BBM," komentar warganet.

"Makanya menyikapi perkataan dengan sebaliknya," imbuh warganet lain.

"Coba aja dulu suarakan penolakan uang pensiun buat anggota DPR masa jabat 5 tahun dapat pensiunan logikanya gimana?" tambah lainnya.

"Semua akan berubah pada masanya," tulis warganet di kolom komentar.

"Demo dong," timpal lainnya.

Diketahui sebelumnya pemerintah resmi memberlakukan kenaikan BBM sejak Sabtu (3/9/2022).

Harga BBM subsidi Pertalite naik dari Rp 7.650 per liter menjadi 10.000 per liter. Solar subsidi dari Rp 5.150 per liter menjadi 6.800 per liter.

Tak hanya itu harga Pertamax non subsidi juga alami penyesuaian harga yakni dari Rp 12.500 menjadi 14.500 per liter.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI