Suara.com - Kebijakan pemerintah pusat menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) menuai penolakan dari banyak pihak. Bahkan, sejumlah elemen masyarakat sudah menyatakan akan menggelar aksi unjuk rasa di kawasan Jakarta dalam beberapa waktu ke depan.
Menanggapi hal ini, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria tak mempermasalahkan akan adanya gelombang unjuk rasa ini. Namun, ia meminta agar demonstrasi dilaksanakan secara damai dan tertib.
"Bagi kami Pemprov DKI Jakarta, tentu ini menjadi kebijakan pemerintah pusat. kami hanya minta kepada masyarakat Jakarta mari kita sikapi semua ini secara baik, secara bijak, kenaikan BBM ini. Jangan sampai ada unjuk rasa yang berujung anarkis," ujar Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (5/9/2022).
Riza pun mengingatkan kepada para demonstran agar waspada dengan adanya provokator yang kerap menyelinap di antara para pengunjuk rasa. Dikhawatirkan nantinya demo malah berujung aksi anarkis dan pengrusakan fasilitas.
Baca Juga: Tarif Angkutan Umum di Aceh Naik 20 Persen Imbas Kenaikan Harga BBM
"Kota Jakarta yang sudah kita bangun selama ini jangan sampai dirusak oleh kelompok-kelompok, orang-orang yang membonceng," tuturnya.
"Nah jadi hati-hati semuanya dan kita berharap sikapi secara baik secara bijak, kita hadapi semua bersama secara bijak secara baik," ucapnya.
"Jangan sampai ada nanti kelompok-kelompok, golongan, oknum, siapapun yang membonceng dalam setiap aksi," tambahnya memungkasi.
Sebelumnya belasan elemen masyarakat akan menggelar aksi demonstrasi menolak kenaikan harga bahan bakar minyak atau BBM. Aksi tersebut digelar di sembilan titik wilayah Jakarta Pusat.
Baca Juga: Harga BBM Subsidi Naik, Pemprov DKI Berupaya Tekan Potensi Kenaikan Harga Kebutuhan
Kasat Lantas Polres Metro Jakarta Pusat, Kompol Purwanta, menyebut masing-masing elemen membawa massa berkisar 60 sampai 100 orang.
"Ada sembilan titik aksi dari 19 elemen," kata Purwanta kepada wartawan, Senin (5/9/2022).
Berdasar informasi, salah satu elemen yang akan menggelar aksi demonstrasi hari ini berasal dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia atau PMII. Mereka dijadwalkan menggelar aksi demonstrasi di sekitar Istana Merdeka, Jakarta Pusat sekitar pukul 13.00 WIB.
Ketua Umum Pengurus Besar PMII, Abdullah Syukri, menyebut aksi ini digelar sebagai bentuk protes terhadap pemerintah yang dinilai tidak mempertimbangkan kondisi masyarakat dalam menaikan harga BBM.
"Kami sebagai PMII sangat menyayangkan kebijakan pemerintah tersebut," ujar Abdullah.
Abdullah mengklaim aksi serupa juga akan digelar di beberapa wilayah Indonesia. Dia menyebut akan mengerahkan seluruh Pengurus Koordinator Cabang (PKC) dan Pengurus Cabang (PC) untuk medesak pemerintah segera mencabut kebijakan terkait kenaikan BBM.
"Kami akan serempak turun aksi kejalan di berbagai daerah. Kami tidak segan juga akan turun aksi di depan Istana dan mengerahkan 2.000 kader dari seluruh Indonesia," ungkapnya.