Jadi Rahasia Umum: di Mana Ada Panglima TNI Andika, di Situ Tak Ada KSAD Dudung

Senin, 05 September 2022 | 14:31 WIB
Jadi Rahasia Umum: di Mana Ada Panglima TNI Andika, di Situ Tak Ada KSAD Dudung
Jadi Rahasia Umum: di Mana Ada Panglima TNI Andika, di Situ Tak Ada KSAD Dudung. [ANTARA FOTO/Galih Pradipta]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anggota Komisi I DPR RI Effendi Simbolon mencurigai gelagat yang ditunjukan dari dua jenderal di tubuh TNI. Mereka ialah Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman.

Adapun Effendi menyorot sikap kedua jenderal itu yang kerap tidak berada di satu agenda yang sama. Ada beberapa catatan yang dimiliki Effendi.

Pantauan Suara.com, saat ada Andika di rapat kerja hari ini bersama Komisi I DPR, Dudung absen dengan alasan mengecek persiapan prajurit.

Menurut Effendi, gelagat di mana ada Panglima di situ tidak ada KSAD, sudah menjadi rahasia umum.

Baca Juga: Blak-blakan di Depan Jenderal Andika, Effendi Simbolon: TNI Kayak Gerombolan, Lebih-lebih dari Ormas!

Anggota Komisi I DPR, Effendi Simbolon. (tangkapan layar/ist)
Anggota Komisi I DPR, Effendi Simbolon. (tangkapan layar/ist)

"Ini semua menjadi rahasia umum pak, rahasia umum. Jenderal Andika, di mana ada Jenderal Andika, tidak ada KSAD," kata Effendi di rapat bareng Panglima TNI, Senin (5/9/2022).

Effendi kemudian menyampaikan salah satu contoh di mana ketika ada Andika di saat yang sama tidak ada Dudung.

"Jenderal Andika membuat Super Garuda Shield, tidak ada KSAD di situ. Saya tidak tahu nanti silakan dijelaskan," kata Effendi.

"Apakah Anda undang tapi dia tidak hadir, apakah memang tidak diundang, saya enggak tahu. Silakan nanti dijawab," sambungnya.

KSAD Jenderal Dudung Abdurachman memberi arahan kepada para perwira remaja lulusan Akmil tahun 2022 di Mabesad, Kamis (14/7/2022). [ANTARA]
KSAD Jenderal Dudung Abdurachman memberi arahan kepada para perwira remaja lulusan Akmil tahun 2022 di Mabesad, Kamis (14/7/2022). [ANTARA]

TNI Disebut Gerombolan Ormas

Baca Juga: Curiga Ada Pembangkangan, Jenderal Andika dan KSAD Dudung Diminta Blak-blakan ke DPR Malam Ini

Sebelumnya, Effendi menyebut TNI layaknya gerombolan, Ia bahkan menilai kelakuan TNI lebih-lebih dari organisasi masyarakat atau ormas.

Pernyataan Effendi itu menyusul adanya temuan dan informasi yang diperoleh Komisi I. Adapun temuan itu mengenai isu tidak harmonisnya hubungan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman.

Bukan cuma itu, Effendi juga menyoroti berbagai informasi mengenai adanya ketidakpatuhan hingga pembangkangan di tubuh TNI.

Ia menilai dengan segala keributan tersebut, TNI tidak ubahnya seperti gerombolan.

Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa (tengah) bersama prajurit Korps Marinir TNI AL dan Prajurit Marinir US melakukan penyergapan terhadap musuh saat operasi pendaratan di Puslatpur Marinir di Pantai Todak, Dabo Singkep, Kepulauan Riau, Kamis (4/8/2022). Operasi pendaratan tersebut merupakan bagian Latihan Bersama Super Garuda Shield 2022. [Antara/Teguh Prihatna]
Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa (tengah) bersama prajurit Korps Marinir TNI AL dan Prajurit Marinir US melakukan penyergapan terhadap musuh saat operasi pendaratan di Puslatpur Marinir di Pantai Todak, Dabo Singkep, Kepulauan Riau, Kamis (4/8/2022). Operasi pendaratan tersebut merupakan bagian Latihan Bersama Super Garuda Shield 2022. [Antara/Teguh Prihatna]

"Ini TNI kayak gerombolan ini. Lebih-lebih ormas, jadinya tidak ada kepatuhan," kata Effendi di rapat kerja dengan Panglima TNI di DPR, Senin.

Sebelumnya, Komisi I DPR RI menyoroti adanya informasi tentang hubungan yang tidak harmoni antara Panglima TNI dan KSAD. Komisi I bahkan meminta hal mengenai itu dirapatkan khusus pada malam ini.

Sebagaimana diketahui pada Senin siang ini, Komisi I DPR melakukan rapat membahas anggaran TNI. Dalam kesempatan itu, Dudung yang tidak hadir di rapat menjadi sorotan.

Politisi PDI Perjuangan Effendi Simbolon (Suara.com/Bagaskara)
Politisi PDI Perjuangan Effendi Simbolon (Suara.com/Bagaskara)

Effendi mengusulkan agar setelah rapat membahas anggaran, nantinya Komisi I bisa meneruskan rapat mengenai isu-isu aktual pada malam hari.

"Kita jadwalkan nanti malam ya kita hadirkan Kepala Staf Angkatan Darat dengan Panglima TNI, kepala staf untuk membahas. Kami banyak sekali temuan-temuan ini yang insub ordinary, disharmoni, ketidakpatuhan," kata Effendi.

Menurut Effendi, isu-isu aktual tidak hanya seputar peristiwa dan kasus-kasus yang melibatkan prajurit TNI. Melainkan isu-isu internal seperti yang ia ungkapkan juga perlu dibahas. Bahkan, Effendi menyebut ada juga terjadi pembangkangan di internal TNI. Hal itu yang kemudian ditegaskan Effendi perlu penjelasan.

"Saya tidak ingin berpihak ke siapa-siapa. Ingin penjelasan dari saudara Jenderal TNI Andika dan penjelasan dari Jenderal TNI Dudung Abdurachman. Ada apa terjadi disharmoni begini, ketidakpatuhan?" kata Effendi

Anggota Komisi I Helmy Faisal juga menyoroti adanya informasi ketidakharmonisan di tubuh TNI, terutama di antara Panglima TNI dan KSAD. Karena itu ia berharap ada kehadiran dari KSAD Dudung untuk mengklarifikasi informasi tersebut lebih lanjut.

"Kita harapkan Pak KSAD bisa hadir sekaligus untuk menepis di sosial media, di berbagai macam. Kita itu ada informasi yang tidak enak bahwa ada hubungan yang kurang harmonis antara Panglima dengan KSAD," kata Helmy.

"Saya kira ini harus kita clear kan. Mengingat kita ini membutuhkan persatuan menghadapi situasi politik yang kita semua ketahui ada masalah di Papua yang memerlukan kebersatuan kita," sambung Helmy.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI