Pedasnya Sindiran Sopir Angkot Usai Harga Pertalite Naik Jadi Rp10.000: Terima Kasih Pak Jokowi!

'Jangan Rp 10 ribu Pak Jokowi, Rp 25 ribu sekalian, pasti saya nggak bakal kelaparan, Pak Jokowi,' tantang sopir angkot tersebut.
"Terima kasih pakde Jokowi atas kehebatan nya dalam mendzolimi rakyat #ripkeadilan," kecam warganet.
"Kalo bisa dipersulit ngapain dipermudah," sindir warganet.
"Di saat minyak dunia turun, bisa bisanya BBM naik. Dasar negri Wakanda," tutur warganet lain.
"Sindiran dan tamparan keras buat RI 1... Salam sehat buat Pak Sopir," ujar warganet.
Baca Juga: Bela Jokowi yang Dikaitkan Kasus Hasto, PSI: Pola Kelakuan Orang Tidak Siap Kalah
"@jokowi terimakasi, semoga hati nurani bapa terketuk!" komentar warganet lain.
"@jokowi semoga cepet dapet hidayah pak, kasihan orang cilik kaya aku gini pak, kerja di jakarta gaji 2,5 (juta) habis buat bolak-balik isi bensin tok," timpal yang lainnya.
Kenaikan Harga BBM Disebut Bentuk Keadilan Subsidi bagi Rakyat

Bukan cuma BBM bersubsidi seperti Pertalite dan Solar, harga jenis BBM lain seperti Pertamax juga ikut mengalami kenaikan per Sabtu (3/9/2022) kemarin.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor, Yaqut Cholil Qoumas, menyampaikan dukungannya. Dalam keterangan tertulisnya, Yaqut menilai kebijakan menaikkan harga BBM merupakan bentuk keadilan bagi masyarakat.
Baca Juga: Viral Wanita Lapor Polisi Usai Kehilangan iPhone, Respons Petugas Banjir Pujian
"Di balik penyesuaian ini, Ansor melihat ada komitmen kuat dari Pemerintah untuk menata pos-pos subsidi, yang awalnya dinikmati sekitar 70 persen kalangan menengah ke atas berubah untuk masyarakat bawah," jelas Yaqut yang juga menjabat sebagai Menteri Agama tersebut.