Soal Pencopotan Suharso dari Kursi Ketum Dibantah Sebagai Pemecatan, Arsul PPP: Itu Cuma Langkah Reorganisasi

Dwi Bowo Raharjo Suara.Com
Senin, 05 September 2022 | 14:17 WIB
Soal Pencopotan Suharso dari Kursi Ketum Dibantah Sebagai Pemecatan, Arsul PPP: Itu Cuma Langkah Reorganisasi
Suharso Monoarfa dicopot dari jabatan Ketum. [Suara.com/Muhaimin A Untung]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Ketua Umum DPP PPP Arsul Sani menegaskan bahwa keputusan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) PPP bukan berarti Suharso Monoarfa dipecat atau diberhentikan dari partai.

Menurutnya, keputusan Mukernas untuk mencopot Suharso digantikan oleh Plt hanya sebagai reorganisasi atau penugasan. Suharso diminta untuk fokus membantu presiden dalam kabinet pemerintahan.

"Saat ini yang diputuskan Mukernas hanya kemudian membagi tugas antara pak Suharso dan pak Mardiono. Pak Suharso kita ingin agar supaya bisa lebih maksimal lagi membantu presiden sebagai menteri, dan kemudian pak Mardiono, bahkan karena Wantimpres nanti sesuai UU Wantimpres dia harus mengundurkan diri juga," kata Arsul dalam konferensi pers di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (5/9/2022).

Arsul mengatakan, memang dalam keputusan partai seseorang yang menjabat di struktur partai tidak boleh merangkap jabatan.

Baca Juga: Profil Muhammad Mardiono, Jabat Plt Ketum PPP Gantikan Suharso Monoarfa

"Jadi kita ingin yang ngurus partai ya di partai saja," ungkapnya.

Ia menyebut langkah tersebut diambil agar PPP konsen mengkonsolidasikan internal lebih dimasifkan dan diintensifkan. Keputusan juga diambil melalui diskusi yang sangat panjang.

Musyawarah Kerja Nasional PPP di Serang, Banten, Minggu (4/9/2022). [ANTARA/HO-Humas Mukernas]
Musyawarah Kerja Nasional PPP di Serang, Banten, Minggu (4/9/2022). [ANTARA/HO-Humas Mukernas]

"Barangkali teman-teman di bawah itu juga menginginkan itu karena selama ini misalnya kok merasa survei PPP ningkat-ningkat meskipun kerja-kerja konsolidasi itu sudah banyak dilakukan," tuturnya.

"Nah ini karena makin mendekat, hari pemilu maka memang harus kemudian diambil langkah ya reorganisasi. Realokasi fungsi-fungsi atau jabatan di partai, maupun kader partai yang menjabat di eksternal," sambungnya.

Ia pun menjelaskan, dirinya juga tak bisa menjadi Plt Ketum selepas Suharso dicopot. Sebab dirinya juga kekinian masih punya jabatan di parlemen selaku Wakil Ketua MPR RI.

Baca Juga: Kronologi Suharso Monarfa Dicopot dari Ketua Umum PPP, Sempat Didesak Mundur

Suharso Dicopot

Sebelumnya, Suharso Monoarfa dicopot dari jabatannya sebagai ketum PPP dan digantikan oleh Plt diputuskan lewat Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) yang digelar di Kawasan Banten, Minggu (5/9/2022) malam.

"(Memberhentikan Suharso) untuk mengakhiri polemik yang selama ini mengisi ruang publik maka sikap PPP dari DPP DPW Majelis itu mencari solusi yang terbaik sehingga semalam digelar musyawarah kerja nasional yang ambil keputusan yang menggantikan pak ketum," kata Mardiono saat dihubungi Suara.com, Senin (5/9/2022).

Mardiono menyampaikan, Mukernas tersebut merupakan tindak lanjut dari rapat harian yang sebelumnya digelar tiga pimpinan majelis PPP.

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy'ari (kanan) dan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP)  Suharso Monoarfa saat Pendaftaran Partai Politik Calon Peserta Pemilu tahun 2024 di Kantor KPU, Jakarta Pusat, Rabu (10/8/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]
 Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP)  Suharso Monoarfa (tengah) dicopot dari jabatannya. [Suara.com/Alfian Winanto]

Ia juga mengklaim, kalau Mukernas digelar sesuai dengan Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) PPP.

"Di situ lengkap bagaimana yg diatur dalam AD/ART tentang mengggelar mukernas diantaranya dihadiri yaitu oleh pengurus harian kemudian sekretaris wilayah, kemudian anggota fraksi DPR RI, kemudian majelis-majelis kemudian pimpinan Banom," tuturnya.

Dalam atas dasar itu lah, kata Mardiono, Suharso diputuskan untuk diberhentikan sebagai ketua umum PPP. Mukernas memutuskan juga untuk menunjuk Mardiono selaku PLT ketua umum kekinian.

"Iya pengurus harian memutuskan untuk menujuk PLT adalah saya. Saya nggak tahu kalau pertimbangannya apa dalam rapat," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI