Ketiga, banyak juga pemberitaan di media mengenai urusan rumah tangga Suharso. Hal itu dianggap telah menjadi beban moral dan mengurangi simpati publik ke PPP.
Keempat, pimpinan majelis itu juga menilai tingkat elektabilitas PPP sendiri hingga kekinian belum beranjak naik.
"Maka kami sebagai pimpinan ketiga majelis di DPP PPP meminta saudara Suharso Monoarfa untuk berbesar hati mengundurkan diri dari jabatan Ketua Umum DPP PPP," tulis surat tersebut.
Sempat Minta Maaf
![Musyawarah Kerja Nasional PPP di Serang, Banten, Minggu (4/9/2022). [ANTARA/HO-Humas Mukernas]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/09/05/41193-musyawarah-kerja-nasional-ppp.jpg)
Sebelumnya, Suharso menyebut desakan agar dirinya mundur dari kursi pimpinan partai Ka'bah."Itu enggak sesuai mekanisme," ujar Suharso di Kompleks Parlemen, Senayan pada Senin, 29 Agustus 2022.
Ia mengaku tidak akan merespons surat dari majelis tersebut. "Enggak perlu saya respons, saya enggak terima suratnya," ujar Suharso. "Tapi saya sudah bicara".
Ia juga mengaku telah meminta maaf atas pernyataannya berkaitan menyinggung soal amplop kiai.
“Saya mengaku itu sebuah kesalahan. Saya memohon maaf dan meminta dibukakan pintu maaf,” kata Suharso dalam acara Sekolah Politik PPP di Bogor, 19 Agustus lalu.
Baca Juga: Pencopotan Ketum PPP Bisa Picu Konflik karena Dianggap Sepihak, Kubu Suharso Bakal Melawan?