Suara.com - Ketua Komisioner Komnas HAM, Ahmad Taufan, memberikan klarifikasi terkait videonya yang menyebut Irjen Ferdy Sambo, tersangka kasus pembunuhan berencana Brigadir J, seperti bos mafia.
Hal itu dikatakannya karena mantan Kadiv Propam Polri tersebut mampu mengendalikan puluhan polisi dalam skenario palsu penembakan Brigadir J.
"Dia mampu mengendalikan puluhan polisi bahkan yang di luar kendalinya (Reskrim) serta melakukan rekayasa obstruction of justice, kan luar biasa itu," kata Taufan saat dihubungi wartawan, Senin (5/9/2022).
Kata dia, Ferdy Sambo layaknya sebuah penyakit di institusi Polri, karenanya dalam penanganan kasus ini harus mengambil tindakan tegas.
"Di wawancara lain, saya menggambarkan kelompok ini (Ferdy Sambo) seperti tumor yang menggerogoti institusi Polri dan penegakan hukum. Makanya Kapolri harus berani ambil tindakan tegas membuang semua elemen tumornya," kata Taufan.
Terkait videonya yang beredar menyebut Ferdy Sambo layaknya bos mafia, dikatakannya direkam tanpa persetujuannya.
"Saya baru menyelesaikan diskusi bersama teman-teman penyandang disabilitas tentang jalan keluar regulasi daerah. Sebelum pulang, ngobrol santai den teman-teman. Tanpa persetujuan ada yang merekam dan memposting. Itu kan tidak etis," ujarnya.
Dia pun mengaku kecewa dengan perilaku perekam video yang menyebarkannya.
![Tersangka Irjen Ferdy Sambo dan istrinya, Putri Candrawathi saat rekonstruksi pembunuhan Brigadir J di rumah dinas Ferdy Sambo di Kompleks Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Selasa (30/8/2022). [Suara.com/Alfian Winnato]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/08/30/23190-rekonstruksi-pembunuhan-brigadir-j-ferdy-sambo-putri-candrawathi.jpg)
"Saya kecewa karena kok jurnalis bekerja seperti itu. Tapi sudahlah, apalagi sudah menjadi konsumsi publik," kata dia.