Buntut Kenaikan Harga BBM, 19 Elemen Masyarakat Demo di Sembilan Titik Wilayah Jakpus, Termasuk Dekat Istana

Senin, 05 September 2022 | 10:41 WIB
Buntut Kenaikan Harga BBM, 19 Elemen Masyarakat Demo di Sembilan Titik Wilayah Jakpus, Termasuk Dekat Istana
Ilustrasi demo mahasiswa di Jakarta. (Suara.com/Yaumal)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Belasan elemen masyarakat akan menggelar aksi demonstrasi menolak kenaikan harga bahan bakar minyak atau BBM. Aksi tersebut digelar di sembilan titik wilayah Jakarta Pusat.

Kasat Lantas Polres Metro Jakarta Pusat, Kompol Purwanta, menyebut masing-masing elemen membawa massa berjumlah 60 sampai 100 orang.

"Ada sembilan titik aksi dari 19 elemen," kata Purwanta kepada wartawan, Senin (5/9/2022).

Berdasar informasi, salah satu elemen yang akan menggelar aksi demonstrasi hari ini berasal dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia atau PMII. Mereka dijadwalkan menggelar aksi demonstrasi di sekitar Istana Merdeka, Jakarta Pusat sekitar pukul 13.00 WIB.

Baca Juga: Efek BBM Naik, 2 Wanita Ini Berantem di SPBU, Saling Tunjuk dan Tendang Motor: Kasih Korek

Ketua Umum Pengurus Besar PMII, Abdullah Syukri, menyebut aksi ini digelar sebagai bentuk protes terhadap pemerintah yang dinilai tidak mempertimbangkan kondisi masyarakat dalam menaikan harga BBM.

"Kami sebagai PMII sangat menyayangkan kebijakan pemerintah tersebut," ujar Abdullah.

Abdullah mengklaim aksi serupa juga akan digelar di beberapa wilayah Indonesia. Dia menyebut akan mengerahkan seluruh Pengurus Koordinator Cabang (PKC) dan Pengurus Cabang (PC) untuk medesak pemerintah segera mencabut kebijakan terkait kenaikan BBM.

"Kami akan serempak turun aksi kejalan di berbagai daerah. Kami tidak segan juga akan turun aksi di depan Istana dan mengerahkan 2.000 kader dari seluruh Indonesia," ungkapnya.

Imbas BBM Naik

Baca Juga: Di Manokwari Pertalite Seharga Rp20 Ribu

Kenaikan harga BBM berimbas terhadap kenaikan sektor lainnya, Termssuk sektor transportasi. Tarif angkutan umum di berbagai daerah termasuk Jakarta bahkan sudah naik imbas kebijakan tersebut.

Penampakan antrean panjang pengendara motor dan mobil di SPBU kawasan Kuningan, Jaksel. (Suara.com/Fadil)
Penampakan antrean panjang pengendara motor dan mobil di SPBU kawasan Kuningan, Jaksel. (Suara.com/Fadil)

Muhammad Arif, supir APB (Angkutan Pengganti Bemo) di Jakarta Pusat mengatakan, tarif APB sudah mulai naik sejak Sabtu (3/9) sore dari Rp 3 ribu menjadi Rp 4 ribu untuk jarak jauh dan dekat.

“Semua APB naik tarifnya, dari yang jauh-dekat Rp 3 ribu, sekarang jadi Rp 4 tibu. Cuma buat anak sekolahan nih yang belum jelas mau jadi berapa. Cuma biasanya sih di bawah tarif umum,” kata Arif.

Tak hanya mengkhawatirkan naiknya tarif angkutan umum, warga Jakarta juga khawatir akan terjadi kenaikan harga barang pokok lainnya.

“Namanya juga ada perubahan di harga BBM. Siapa sih yang gak pakai kendaraan. Dampaknya besar kalau ada kenaikan harga BBM, nanti harga barang pokok di mana-mana pasti naik,” ujar salah seorang penumpang APB di Jakarta.

Sulisdiawati yang merupakan seorang pedagang merasa bahwa kekhawatiran warga Jakarta akan kenaikan harga barang pokok akan segera terjadi.

“Kita kan tukang warung jual barang pokok kebutuhan rumah tangga. Kalau harga BBM naik pasti harga ongkos pengiriman barang dari agen ke sini juga naik. Bisa-bisa mulai minggu depan sudah ramai nih kenaikan harga barang pokok,” kata Sulisdiawati.

Warga sangat berharap pemerintah dapat memperkecil angka kenaikan pada harga barang pokok.

“Saya sih pengennya harga barang pokok sebisa mungkin ditekan kenaikannya. Kebutuhan rumah tangga kan banyak ya, kalau pada naik harganya kan pengeluaran kita juga besar. Ya semoga aja deh pemerintah bisa mengatasi masalah kenaikan barang pokok,” kata salah seorang pembeli di warung Ibu Sulisdiawati.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI