Suara.com - Harga energi dunia terus meningkat sejak invasi Rusia ke Ukraina pada akhir Februari 2022 lalu, hal ini menyebabkan harga BBM di Indonesia pun kena dampaknya. Bahkan baru-baru ini pemerintah menaikkan harga BBM subsidi. Benarkah harga BBM naik memicu inflasi?
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada bulan Juni 2022 tercatat Indonesia sudah mengalami laju inflasi secara tahunan atau year on year (yoy) sebesar 4,35 persen. Jumlah tersebut merupakan angka tertinggi sejak 5 tahun terakhir.
Oleh karenanya, ada beberapa langkah yang dilakukan pemerintah untuk menekan laju inflasi, salah satunya menaikkan harga BBM. Namun, banyak yang bertanya-tanya benarkah harga BBM naik ini dapat mengakibatkan inflasi?
Sebab banyak pihak yang menilai kenaikan harga BBM justru bisa melambungkan inflasi di Indonesia. Simak penjelasan dari ahli di bawah ini.
Baca Juga: Tolak Kenaikan Harga BBM, Mahasiswa PMMI Bakal Geruduk Istana Negara Siang Nanti
Agar inflasi di Indonesia tidak terlalu besar, Ekonom Universitas Diponegoro Semarang, FX Sugiyanto menganalisis bahwa nilai kenaikan harga BBM yang diterapkan pemerintah idealnya 25 persen saja.
Senada dengan FX Sugiyanto, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah, Adhi Wiriana menyarankan sejumlah langkah agar dampak kenaikan BBM tidak terlalu besar terhadap kenaikan inflasi. Langkah-langkah yang disarankannya adalah sebagai berikut:
- Pelaku usaha harus melakukan efisiensi anggaran ataupun biaya.
- Pemerintah melakukan intervensi agar tarif angkutan darat, laut, udara tetap terjangkau oleh masyarakat.
- Pemerintah bisa menjaga daya beli masyarakat, misalnya dengan memberikan bantuan di sektor kesehatan, pendidikan, serta mendorong penciptaan lapangan kerja baru.
Kontribusi BBM Terhadap Tingkat Inflasi
Untuk menjawab pertanyaan benarkah harga BBM naik berakibat inflasi dapat kita singgung informasi dari Wakil Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan, BBM memberikan kontribusi sekitar empat persen terhadap tingkat inflasi negara. Dengan menaikkan harga bensin dan solar sekitar 7 hingga 8 persen, kenaikan bahan bakar akan berkontribusi hanya 0,04 persen terhadap inflasi per April 2022.
Ada lima komoditas yang memberikan andil besar terhadap Inflasi di Indonesia dan itu bukan hanya BBM. Hal tersebut dikonfirmasi oleh catatan Badan Pusat Statistik (BPS), bahwa ada lima komoditas yang memberikan andil besar terhadap inflasi dari Januari hingga Agustus 2022. Kelima komoditas tersebut antara lain:
Baca Juga: Catat! Ongkos Angkot Kota Bogor Jauh Dekat Rp 5 Ribu Imbas Harga BBM Bersubsidi Naik
- cabai merah, menyumbang sebesar 158,27% (yoy)
- bawang merah, menyumbang sebesar 9,88% (yoy)
- gas LPG 3 Kg, menyumbang sebesar 8,73% (yoy)
- bensin, menyumbang sebesar 5,75% (yoy)
- angkutan udara, menyumbang sebesar 49,91% (yoy)
Demikian itu yang dapat disampaikan untuk menjawab benarkah harga BBM naik berakibat inflasi. Semoga bermanfaat.
Kontributor : Mutaya Saroh