Media Asing Soroti Kenaikan Harga BBM Subsidi di Indonesia

Minggu, 04 September 2022 | 14:56 WIB
Media Asing Soroti Kenaikan Harga BBM Subsidi di Indonesia
Salah satu aktivitas pengisian BBM di SPBU Pertamina. [Dokumentasi Pertamina]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah resmi menaikkan harga BBM bersubsidi. Kenaikan harga ini diumumkan pada Sabtu, 3 September 2022 pukul 14.30 WIB oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif dalam konferensi pers.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, hari ini tanggal 3 September Tahun 2022 pukul 13.30, pemerintah memutuskan menyesuaikan harga BBM subsidi," kata Menteri ESDM.

Sontak, kenaikan harga bbm bersubsidi ini langsung menuai berbagai tanggapan dari kalangan masyarakat. Bahkan, adanya kabar kenaikan harga itu juga menjadi perbincangan di kalangan warganet hingga menjadi trending topic di Twitter.

Jadi Sorotan Media Asing

Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi di Indonesia tidak hanya menjadi perbincangan masyarakat di dalam negeri. Kenaikan harga itu juga disoroti oleh sejumlah media asing.

Salah satu media asing yang menyoroti kenaikan harga BBM subsidi di Indonesia, yaitu Channel News Asia (CNA) pada Sabtu (3/9/2022).

Kantor berita yang berbasis di Singapura itu menuliskan bahwa pemerintah Indonesia telah menaikkan harga bbm bersubsidi sekitar 30 persen untuk mengendalikan subsidi meskipun ada risiko protes.

"Indonesia menaikkan harga bahan bakar bersubsidi sekitar 30 persen pada Sabtu 3 September karena pemerintah bergerak untuk mengendalikan subsidi yang membengkak meskipun ada risiko protes masal," tulis CNA.

"Harga bensin bersubsidi dinaikkan menjadi Rp 10.000 (US$ 0,67) per liter dari Rp 7.650, sedangkan solar bersubsidi naik menjadi Rp 6.800 per liter dari Rp 5.150, kata menteri energi Arifin Tasrif," lanjut media tersebut.

Baca Juga: Subsidi Terbuka Dinilai PBNU Jadi Sumber Masalah BBM

Channel News Asia juga turut mengutip pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani jika harga BBM tidak dinaikkan, maka anggaran akan membengkak.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI