5 Fakta Amukan Sangar Anggota DPRD Batam saat Pemilihan RW, Sampai Melesat ke Atas Meja

Sabtu, 03 September 2022 | 21:37 WIB
5 Fakta Amukan Sangar Anggota DPRD Batam saat Pemilihan RW, Sampai Melesat ke Atas Meja
Anggota DPRD Batam mengamuk saat pemilihan RW [Instagram/Kamerapengawas]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Beredar sebuah video viral yang mempertontonkan seorang anggota DPRD Batam ngamuk saat pemilihan RW. Tak tanggung-tanggung, sosok tersebut naik pitam hingga meja rapat pun jadi korban amukannya.

Sebab, ia melontarkan kata-kata penuh amarah hingga melesat ke atas meja. Tak sampai di situ, ia juga melemparkan barang-barang yang ada di mejanya ke depan.

Lantas, apa yang mendorong anggota DPRD tersebut naik pitam?

Simak jawabannya dalam deretan fakta berikut.

Baca Juga: Harga BBM Naik, Begini Kehebohan Presenter Tiba-tiba Disuruh Stand By Siaran, Publik: Kebayang Rempongnya

1. Sempat viral di media sosial

Video sosok anggota DPRD Batam tersebut sempat viral di media sosial. Sederet akun-akun gosip turut mengunggah ulang video yang mempertontonkan sosok politisi tersebut meluapkan amarah di dalam sebuah rapat.

Salah satu di antara akun tersebut adalah @kamerapengawas.id yang berhasil menghimpun ratusan likes dari para pengguna Instagram berkat video tersebut. Kolom komentar unggahan tersebut juga kini dibanjiri oleh respons warganet terhadap aksi sosok anggota DPRD Batam tersebut.

"Perlu ikut 'Safari Ramadhan' dulu bang, biar adem. Tapi Ramadhan masih lama sih," celutuk warganet.

"Paling besok juga dipecat," sahut warganet.

Baca Juga: Lagi! Emak-emak Ketahuan Maling di Minimarket, Sampai Satu Tas Penuh

"Karakter seseorang terlihat dari cara marahnya. Terlihat kan cara marahnya. Terlihat kan kualitasnya seperti itu," komentar warganet.

2. Identitas sosok anggota DPRD terkuak

Dinarasikan dalam unggahan tersebut, diketahui bahwa sosok anggota DPRD Batam itu bernama Safari Ramadhan yang menjabat Wakil Ketua Komisi I DPRD Batam.

Adapun Safari Ramadhan merupakan seorang politisi dari Partai Amanat Nasional (PAN).

"Wakil Ketua Komisi 1 DPRD Batam Safari Ramadhan mengamuk kepada seorang lurah di Batuaji gara-gara pemilihan ketua RW," tulis caption unggahan akun @kamerapengawas.id.

3. Ngamuk gegara polemik pemilihan RW

Diketahui, bahwa Safari naik pitam gegara polemik yang terjadi saat Rapat Dengar Pendapat Umum alias RPDU pemilihan RW warga Perumahan Galaxy, Sekupang, bersama Komisi I DPRD Batam pada Kamis (1/9/2022).

Tampak dalam cuplikan video tersebut, rapat berjalan seperti biasa pada awalnya. Namun situasi semakin menegang ketika seorang calon Ketua RW bernama Henrik memaparkan beberapa problematika yang ia hadapi.

Dalam kesempatannya berbicara, Henrik memaparkan bahwa haknya sebagai kandidat ketua RW digugurkan oleh panitia. Henrik merasa bahwa pemilihan ketua RW tersebut berjalan tak sesuai dengan Undang-undang yang berlaku.

Sontak, beberapa anggota komisi yang hadir tampak mulai menunjukkan raut wajah emosi hingga keributan perlahan mencuat.

4. Safari ngamuk hingga melesat ke atas meja

Keributan pun akhirnya tak dapat terbendung hingga sosok Safari memarahi salah seorang lurah yang baginya tak kompeten. Sembari marah, Safari melempar mikrofon ke arahnya hingga naik ke atas meja rapat.

"Safari bahkan sempat melemper pengeras suara dan melempar lurah tersebut," lanjut tulis caption.

Tampak salah seorang rekan Safari bernama Lik Khai menenangkan amarah sang anggota DPRD tersebut.

5. Safari Ramadhan buka suara

Akhirnya, Safari Ramadhan buka suara soal aksi ngamuknya di rapat tersebut. Ia membenarkan bahwa emosinya terpantik lantaran kinerja seorang lurah yang hadir dalam pertemuan itu.

"Dia (Lurah) tidak melaksanakan Perwako Nomor 20 Tahun 2020, mengenai tata cara pemilihan perangkat RT/RW. Apa yang dia lakukan terkesan memecah belah masyarakat," tegas Safari saat ditemui, Sabtu (3/9/2022).

Safari juga menilai bahwa sang lurah selalu berjanji akan menjalankan tugasnya namun realisasinya nol.

"Namun jawabannya selalu siap laksanakan, tapi tidak ada realisasinya. Jawaban Lurah siap laksanakan itu, tiba-tiba berubah menjadi Surat Keputusan (SK) pengangkatan perangkat RT/RW baru yang dinilai cacat hukum," paparnya.

Kontributor : Armand Ilham

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI