Imam Australia dan Wakil Duta Besar Bangga Kunjungi Pesantren Jagat Arsy di Tangerang Selatan

Siswanto Suara.Com
Jum'at, 02 September 2022 | 17:23 WIB
Imam Australia dan Wakil Duta Besar Bangga Kunjungi Pesantren Jagat Arsy di Tangerang Selatan
ilustrasi masjid (pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Imam Australia Alaa El Zokm bergabung bersama para pemuka lintas-agama global di Jakarta sebagai bagian Program Abrahamic Circles Interfaith ke-5.

Ditemani oleh Wakil Duta Besar Australia Steve Scott dan pendiri Program 1000 Abrahamic Circles, Dino Patti Djalal, Imam Alaa mengunjungi Pesantren Peradaban Dunia Jagat Arsy di Tangerang Selatan, Banten, untuk bertemu dengan pendiri Pesantren Abah Jagat dan santri/santriwati untuk membahas peran agama dalam melindungi lingkungan.

“Senang sekali dapat berkunjung ke Pesantren Jagat Arsy, bertemu dengan pendirinya Abah Jagat dan staf pengajar,” kata Wakil Duta Besar Steve Scott dalam siaran pers Kedubes Australia.

“Sangat bermanfaat melihat begitu banyak santri/santriwati terlibat dalam diskusi yang bersemangat dengan para pemuka agama dari proyek Abrahamic Circles, termasuk Imam Alaa dari Australia.”

Baca Juga: RONA: Fenomena Anti Kritik dan Ancaman Besarnya Terhadap Keberagaman

Imam Australia Alaa El Zokm, Imam dari Elsedeaq Islamic Centre di Heidelberg Heights di Melbourne mengatakan, “Saya sangat bangga menjadi bagian dari 1000 Abrahamic Circles dan berpartisipasi dalam mendorong perdamaian di dunia.”

“Saya memperoleh pengalaman luar biasa dengan komunitas sesama pemimpin agama, mendidik dan berbagi nilai-nilai besar yang kita punya bersama.”

“Saya berterima kasih kepada FPCI dan Kedutaan Besar Australia di Jakarta atas dukungan besar selama kunjungan kami ke Indonesia.”

Proyek 1000 Abrahamic Circles adalah program lintas-agama yang menyatukan para pemuka tiga agama Ibrahim (Kristen, Islam dan Yudaisme) untuk hidup berdampingan, belajar satu sama lain dan menghadiri ibadah bersama kelompoknya. Australia dengan bangga mendanai proyek inovatif yang kelima ini yang berfokus pada keadilan ekoteologis.

Baca Juga: Bahasa Indonesia sebagai Identitas Nasional dan Perannya dalam Keberagaman

REKOMENDASI

TERKINI