Suara.com - Publik masih menunggu kenaikan harga BBM bersubsidi. Hingga kini pemerintah belum umumkan waktu pasti kenaikan harga BBM bersubsidi. Namun ada kemajuan dalam rencana kenaikan harga BBM ini.
Kenaikan harga BBM bersubsidi ini diprediksi akan mempengaruhi penjualan mobil listrik yang belakangan populer. Bahkan merk-merk besar sudah mengeluarkan tipe mobil listrik terbaru.
Terkait kenaikan harga BBM bersubsidi, Presiden Joko Widodo mengumumkan kabar baru. Kabar baru ini menandakan kepastian BBM akan naik.
Dalam pernyataan terbarunya, Jokowi menjelaskan jika pemerintah masih menghitung-hitung kenaikan harga BBM bersubsidi.

"Untuk BBM-nya semuanya masih dikalkulasi dan hari ini akan disampaikan kepada saya mengenai hitung-hitungan dan kalkulasinya," kata Jokowi di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku, Jumat (2/9/2022).
Pasar mobil listrik dinilai akan semakin besar jika BBM terus naik. Sehingga semakin banyak pembeli mobil listrik. Hal itu diperdiksi oleh Chief Operating Officer PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) Makmur.
Sebelumnya, pemerintah mengatakan akan menaikkan harga BBM dalam waktu dekat. Kebijakan ini dikhawatirkan akan berdampak negatif terhadap perekonomian, termasuk di sektor otomotif yang sedang bangkit usai terpuruk akibat pandemi Covid-19. Tapi itu tetap membuat pasar mobil listrik optimis.
![Sales Promotion Girl (SPG) berpose di depan mobil listrik Wuling Air Ev yang dipamerkan pada ajang pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2022 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Serpong, Tangerang, Banten, Sabtu (13/8/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/08/14/90366-giias-2022-wuling-air-ev-mobil-listrik.jpg)
Hyundai merupakan salah satu pemain mobil listrik besar di Indonesia dengan Hyundai Ioniq 5.
Baca Juga: Tolak Kenaikan BBM, Mahasiswa Geruduk Kantor Gubernur Kalteng
Menurut Makmur, kebutuhan mobil di Indonesia masih tinggi. Sehingga kenaikan BBM bersubsidi mungkin tidak akan mempengaruhi penjualan mobil.