Suara.com - Pemilu 2024 sudah masuk pemanasan. Belakangan muncul kembali isu Jokowi 3 periode hingga muncul nama-nama bakal calon presiden Puan Maharani dan Anies Baswedan.
Pemilihan Umum Presiden Indonesia 2024 akan menjadi pemilihan presiden langsung kelima di Indonesia.
Pemilu 2024 akan berlangsung pada 14 Februari 2024. Namun tahapannya sudah dimulai.
Bahkan di luaran, muncul berbagai isu politik dan calon presiden yang ditunjuk. Salah satunya soal munculnya isu Jokowi 3 periode.
Baca Juga: Wartawan Tasikmalaya Dicatut Namanya sebagai Anggota Parpol di Sipol KPU
Isu Jokowi 3 periode itu muncul saat Presiden Jokowi membuka Musyawarah Rakyat (Musra) I Jawa Barat di GOR Arcamanik, Kota Bandung, Jawa Barat pada Minggu (28/8/2022) lalu.
Awalnya Jokowi meminta para relawan yang telah setia mendukungnya selama dua periode pemerintahan tidak buru-buru menentukan dukungan kepada salah satu tokoh tertentu pada pemilihan presiden 2024. Sebab dalam acara relawan Pro Jokowi (Projo) itu membahas figur calon presiden dan calon wakil presiden pilihan rakyat.
Di sana relawan Jokowi menyatakan mendukung Jokowi menjadi presiden lagi alias untuk yang ketiga kali. Tapi kata Jokowi, Presiden hanya boleh menjabat 2 periode.
"Ya nanti ini forumnya Musra ini ditanya, siapa. Jokowi, Jokowi. Konstitusi tidak memperbolehkan ya. Sudah jelas itu. Ya sekali lagi saya akan selalu taat pada konstitusi dan kehendak rakyat, Saya ulangi. Saya akan taat konstitusi dan kehendak rakyat," tegas Presiden.
Jokowi 3 Periode hanya wacana
Gerinda menanggapi soal isu Jokowi 3 periode, dengan ditanggapi oleh Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad. Menurutnya, isu itu harus menjadi sekadar isu saja.
"Pak Jokowi itu kan ngomong bahwa itu sebatas wacana boleh. Ya kan namanya juga di Indonesia, ini masa mimpi enggak boleh kan gitu. Itu kalau wacana saja ya silahkan aja," kata Dasco kepada wartawan dikutip Jumat (2/9/2022).
Saat ditanya soal amandemen UUD 1945 untuk akomodir 3 periode masa jabatan presiden, Dasco mengaku tak bisa menjawab.
"Saya enggak bisa bilang saya setuju gak setuju. Saya kan mewakili partai, saya harus tanyakan ke Partai dulu," pungkasnya.