Jokowi Masih Hitung-hitung Rencana Menaikkan Harga BBM Bersubsidi di Tengah Anjloknya Harga Minyak Dunia

Chandra Iswinarno Suara.Com
Jum'at, 02 September 2022 | 11:37 WIB
Jokowi Masih Hitung-hitung Rencana Menaikkan Harga BBM Bersubsidi di Tengah Anjloknya Harga Minyak Dunia
Presiden Joko Widodo atau Jokowi mulai menyalurkan bantuan langsung tunai (BLT) pengalihan subsidi BBM di Kantor Pos Kabupaten Jayapura, Papua, Rabu (31/8/2022). (YouTube Sekretariat Presiden)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Pun Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan pemerintah akan mulai memberikan bantalan sosial tambahan sebagai bentuk pengalihan subsidi BBM sebesar Rp24,17 triliun. Bantalan sosial tambahan ini akan diberikan kepada 20,65 juta kelompok atau keluarga penerima manfaat dalam bentuk bantuan langsung tunai pengalihan subsidi BBM sebesar Rp12,4 triliun.

"Jadi 20,65 juta kelompok atau keluarga penerima manfaat yang akan mendapatkan anggaran sebesar 12,4 triliun rupiah yang akan mulai dibayarkan oleh ibu mensos 150 ribu selama 4 kali," kata Sri Mulyani dalam konferensi persnya di Istana Negara, Jakarta, Senin (29/8/2022).

Harga Minyak Dunia Anjlok

Sementara itu, harga minyak dunia malah anjlok lagi. Bahkan, turun lebih dari 3 persen pada perdagangan Kamis (1/9/2022). Mengutip CNBC pada Jumat (2/9/2022) minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, ditutup merosot USD3,28 atau 3,4 persen menjadi USD92,36 per barel.

Sementara itu, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), menyusut USD2,94, atau 3,3 persen menjadi USD86,61 per barel.

"Permintaan minyak dunia, dari Barat, serta China, stagnan, sementara pasokan meningkat secara bertahap, sebagian besar didukung lonjakan shale-oil Amerika," kata analis Julius Baer, Norbert Rucker.

Sementara itu, volatilitas pasar minyak meningkat tahun ini di tengah kekhawatiran tentang pasokan yang tidak memadai dalam beberapa bulan setelah Rusia mengirim pasukan militer ke Ukraina, dan OPEC berjuang mendongkrak output.

Produksi OPEC mencapai 29,6 juta barel per hari (bph) dalam bulan terakhir, menurut survei Reuters, sementara output Amerikan melesat menjadi 11,82 juta bph pada Juni. Keduanya berada di level tertinggi sejak April 2020. (Ria Rizki, M Fadil Djailani)

Baca Juga: Hitung-hitungan soal Kenaikan Harga BBM Bakal Disetor ke Jokowi Hari Ini

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI