Suara.com - Belakangan modus para pengemis untuk memohon belas kasihan masyarakat semakin beragam. Termasuk dengan membawa anak kecil atau bayi agar publik semakin tersentuh, seperti yang terlihat di video viral unggahan akun Instagram @banjarnahor.
Ada beberapa faktor yang membuat pemandangan ini sangat menyita perhatian. Mulai dari pengemis yang tampak segar bugar untuk mencari pekerjaan, sampai bayi di gendongannya yang terlihat sangat tenang.
Meskipun jalanan panas, berdebu, serta sangat berisik, bayi itu terlihat tetap tenang. Hal ini memicu kecurigaan jika pengemis tersebut telah memberikan obat tidur sehingga anaknya tak rewel ketika diajak meminta-minta di jalan.
"Modus lama. Anak bayi diberi obat tidur lalu di bawa untuk mengemis minta-minta," ujar pemilik video, dikutip Suara.com, Jumat (2/9/2022).
Baca Juga: Heboh! Seorang Kru Dapat Tindakan Kekerasan, Paragon Pictures Angkat Suara
Pengemis itu sempat berkelit ketika pengemudi mobil menuduhnya telah memberi obat tidur kepada bayi bertopi itu. "Anak kau tidur terus, kau kasih obat tidur ya?" ujar pengemudi mobil yang dibalas gelengan kepala pengemis tersebut.
Bahkan pengemudi mobil bersikeras baru akan memberikan uang apabila bisa membangunkan anak itu. Saat itulah ia tega melakukan beberapa hal kasar demi memberikan efek kejut yang bisa membangunkan anaknya.
Memang setelahnya terlihat anak itu mengerjapkan mata seolah baru bangun tidur, tetapi tetap saja si pengemis mendapat kecaman keras dari pengemudi mobil.
"Kau kasih obat, (supaya bisa) kau bawa minta-minta," gerutu wanita di dalam mobil tersebut. "Tolong Bapak, Ibu, tengok anak masnya. Tidur terus, masa bunyi seberisik ini nggak bangun juga."
Tak ada keterangan di mana dan kapan peristiwa ini terjadi. Namun publik dibuat geram karena ada ayah yang tega memberikan obat tidur semata demi bisa mengajak anaknya meminta-minta.
Baca Juga: Ibu Anak Dandan Jadi Pengemis Hitung Lembaran Uang, Bikin Geram Publik: Lebih dari UMR
"Kalau hal ini dibiarkan terus-terusan yang ada angka kriminal bakal semakin tinggi, kenapa? Karena mereka terbiasa mengandalkan rasa iba dari orang lain dan ga punya skill," jelas @banjarnahor.
"Dan satu lagi anak bayi tersebut punya hak untuk hidup lebih layak lagi, kalau setiap hari dikasih obat tidur bagaimana efek kedepannya?" sambungnya.
Pendapat yang sama juga disampaikan oleh warganet yang memenuhi kolom komentar postingan tersebut. Sebagian juga mengaku cemas akan nasib bayi itu, sampai mencari pemerhati anak Seto Mulyadi agar turut mengawal kondisi anak-anak rentan seperti ini.
"Ni harus tag ke siapa... serius.. kasian. Seumuran anak gw... seusia gitu harusnya dirumah. Tapi bukan karena alasan ekonomi, dijadikan tumbal dari keegoisan orang tua, sehat-sehat ya nak," komentar warganet.
"Saya kok lebih takut karena si masnya bisa aja kesel di tegur ibu dalam mobil, amarahnya di lampiaskan ke bayi dalam gendongannya, muka masnya dingin tapi kaya menakutkan (semoga aja Dede Bayinya gak di apa-apain)," kata warganet.
"Mungkin Kak Seto lagi tidak punya kuota..." sindir warganet karena tak adanya perhatian untuk anak rentan seperti di video tersebut.
"Mau tag ke Kak Seto masih sibuk sama anak Pak Sambo, kek mana yaa," imbuh warganet lain dengan tidak kalah pedas.
"Jahat banget kalo emang bener dikasih obat tidur," kecam warganet.
"Mending kalo itu memang anaknya, tapi kalau bukan?" ujar warganet, mengingatkan akan potensi anak-anak yang bisa disewa untuk modus pengemis.
Bahaya Memberikan Obat Tidur untuk Jangka Panjang
Salah satu yang dikhawatirkan dari dugaan praktik pemberian obat tidur di atas adalah kondisi kesehatan anak tersebut ke depannya.
Pasalnya pemberian obat tidur memberikan efek jangka panjang bagi kesehatan, apalagi bila tak diberikan dengan dosis yang tepat.
Mengutip alodokter.com, ada beberapa bahaya jangka panjang yang harus diwaspadai, yakni:
- Parasomnia alias gangguan yang muncul saat seseorang tdiur.
- Reaksi alergi, antara lain gatal-gatal, mual, sakit perut, dan sesak napas.
- Efek adiksi atau ketergantungan yang bisa berefek buruk.
- Penurunan fokus dan daya ingat.