Suara.com - Kisah seorang wanita yang diceraikan oleh suami tanpa alasan meski dia bersedia dipoligami tengah menjadi perbincangan hangat.
Cerita memilukan itu diungkapkan oleh seorang Pengacara dan Konsultan asal Malaysia, Fahmi Ramli melalui unggahan di Facebook soal kasus kliennya yang ingin menuntut keadilan di pengadilan.
Wanita itu mengungkapkan sang suami seperti tidak punya rasa malu saat berbicara tentang berhubungan seks dengan wanita lain.
Apabila disuruh berpoligami untuk menghindari maksiat, suaminya itu menolak untuk melakukannya.
Baca Juga: Dewi Perssik Mengaku Bersabar Tak Gugat Cerai Sejak 5 Tahun Lalu, Ini Alasannya
Meskipun demikian, sang istri tetap sabar dan bertahan tak mau berpisah karena mengingat nasib anak-anaknya.
Wanita itu mengaku pernah menasihati sang suami, akan tetapi malah diceraikan setelah pria tersebut terciduk berduaan dengan wanita lain di dalam rumah.
Sang suami seakan tak bersalah dan bangga membicarakan hubungan seksual dengan 'gigitan cinta' alias 'cupang' dengan wanita lain ketika istrinya pulang ke rumah.
"Astaghfirullah, sampai dia tidak lagi merasa bersalah atau malu melakukan maksiat," tulis keterangan dilansir oleh Oh Bulan.
"Dia (si wanita) tidak suka mendengar orang membicarakan perbuatan suaminya. Ketika diminta menikah, suami menghindarinya dan meminta untuk tidak ikut campur dalam urusannya," lanjut keterangan.
Baca Juga: Resmi Cerai, Dewi Perssik Tuntut Angga Wijaya Minta Maaf di Media Soal Ambil Uang Tanpa Izin
Tak tahan dengan perbuatan sang suami, wanita itu kemudian melakukan penyelidikan sendiri dengan mendatangi rumah yang sering dikunjungi pria tersebut.
Saat membuka pintu, alangkah terkejutnya si wanita ketika menangkap basah suami bersama wanita lain telanjang di dalam sebuah rumah.
Akan tetapi, sang istri menolak untuk menghubungi otoritas agama setempat dengan alasan ingin menutupi aib suami.
Lebih mengejutkannya lagi, rupanya semua pengeluaran uang belanja dan anak-anak diurus oleh sang istri.
"Saat itulah dia diceraikan oleh suaminya. Jadi dia merasa dirugikan karena suaminya tidak pernah mengurus apa-apa. Dia mengurus rumah tangga dan biaya anak-anak melalui penghasilannya," tulis keterangan.
Bahkan uang untuk mereka menikah dahulu ditanggung oleh istrinya. Dahulu, suami hanya memberikan mahar, selebihnya sampai pesta ditanggung oleh keluarga wanita.
"Pernikahannya seperti cuma-cuma, tidak ada yang tidak ditanggung. Bukannya gaji kecil, sepeda motor dan mobil ditukar," tulis sang pengacara dan konsultan itu.