Elektabilitas Terpuruk di Bawah Ganjar, Status Pencapresan Puan Maharani Ternyata Belum Jelas

Kamis, 01 September 2022 | 19:37 WIB
Elektabilitas Terpuruk di Bawah Ganjar, Status Pencapresan Puan Maharani Ternyata Belum Jelas
Elektabilitas Terpuruk di Bawah Ganjar, Status Pencapresan Puan Ternyata Belum Clear. [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Politisi PDIP Effendi Simbolon masih percaya elektabilitas Ketua DPP PDIP Puan Maharani masih bisa naik menjelang Pilpres 2024. Menurutnya, masih rendahnya elektabilitas Puan kini karena status pencapresan yang belum jelas.

Hal itu disampaikan Effendi saat diminta tanggapan soal hasil survei terbaru Poltracking Indonesia terkait elektabilitas 10 nama capres. Dalam survei itu nama Ganjar Pranowo teratas dengan angka 26,6 persen dan di sisi lain Puan Maharani berada di bawah dengan 2,2 persen.

Effendi menyebut, bahwa Puan kekinian juga pasti menyadari elektabilitasnya kekinian masih di bawah.

"Ada, ada (potensi naik elektabilitasnya). Beliau menyadari itu semua. Menyadari tidak mudah menggapai ke titik itu sekaligus juga ada peluang tanggung jawab," kata Effendi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (1/9/2022).

Baca Juga: Nama Ridwan Kamil Melesat di Survei Cawapres 2024, Cocok Jadi Tandem Ganjar?

Ia menilai masih rendahnya elektabilitas Puan lantaran statusnya juga masih belum jelas. Terutama status sebagai calon presiden atau tidak.

Politisi PDI Perjuangan Effendi Simbolon (Suara.com/Bagaskara)
Politisi PDI Perjuangan Effendi Simbolon (Suara.com/Bagaskara)

"Ya gimana nggak rendah kalau dia statusnya gak clear sebagai apa. Coba clear, bedalah, orang kan satu suara," ungkapnya.

Kendati begiitu, kata dia, soal keputusan capres masih ada di tangan Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri. Menurutnya, hal itu sudah menjadi pakem.

Lebih lanjut, ia mengatakan, Puan masih terus melakukan upaya memperbaiki elektabilitasnya. Terlebih dengan melakukan safari-safari.

"Safarinya kan sebatas ketua dpp partai, ketua DPR, tapi kan engga sebagai capres. Tapi mudah-mudahanlah. Mudah-mudahan mbak Puan terus melakukan upaya."

Baca Juga: Jokowi Masih Jadi Capres Favorit Relawan, PDIP Beri Sindiran: Kami Dukung Bukan dengan Pujian yang Memabukkan

Hasil Survei

Poltracking Indonesia sebelumnya, merilis hasil survei terbarunya soal elektabilitas calon presiden jelang Pilpres 2024. Hasilnya dalam survei ini Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berada di puncak sementara Airlangga Hartarto paling buncit.

Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda, menjelaskan, survei dilakukan dengan merekam 10 nama calon presiden untuk Pilpres 2024.

"Elektabilitas simulasi 10 nama capres hasilnya dari 10 nama ada tiga kandidat terkuat dengan elektabilitas dua digit, yaitu Ganjar Pranowo dengan 26,6 persen, Prabowo Subianto 19,7 persen, dan Anies Baswedan 17,7 persen," kata Hanta dalam paparannya di Kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (31/8/2022).

Hanta menyampaikan, dari tiga nama teratas ada 7 nama lainnya yang elektabilitasnya berada di bawah 5 persen.

Di bawah Anies ada Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan 4,7 persen, Ridwan Kamil dengan 3,9 persen, Erick Thohir dengan 2,8 persen, Sandiaga Salahuddin Uno dengan 2,4 persen.

Lembaga survei Poltracking Indonesia merilis hasil survei terbarunya soal elektabilitas calon wakil presiden jelang Pilpres 2024. (Suara.com/Bagaskara)
Lembaga survei Poltracking Indonesia merilis hasil survei terbarunya soal elektabilitas calon wakil presiden jelang Pilpres 2024. (Suara.com/Bagaskara)

Kemudian disusul oleh Puan Maharani dengan 2,2 persen, lalu ada Khofifah Indar Parawansa dengan 2,2 persen dan terkahir Airlangga Hartarto dengan 1,7 persen.

"Sementara yang tidak mau menjawab atau merahasiakan sebesar 7,2 persen, lalu tidak tahu atau tidak jawab dengan 8,9 persen," tuturnya.

Untuk diketahui, survei dilakukan pada 1 sampai 7 Agustus 2022 dengan menggunakan metode multistage random sampling.

Jumlah sampel dalam survei ini adalah 1220 responden dengan margin of error +/- 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI