693 liter Pertalite ditimbun
Di Palangka Raya, Kalimantan Timur ada penimbunan ratusan liter pertalite. Jumlahnya hingga 693 liter.
Pelakunya adalah SW (32), warga Jalan Tjilik Riwut Km 6, Palangka Raya. Pelaku penimbun BBM bersubsidi yang ditangkap Dit Samapta Polda Kalteng tersebut diamankan bersama barang bukti 693 liter Pertalite.
SW mengaku mendapatkan BBM bersubsidi itu dengan cara membeli dari para pelangsir yang sering membeli BBM di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) yang ada di kota setempat.
Baca Juga: Presiden Jokowi Menjawab Soal Kenaikan Harga BBM Bersubsidi, Kapan Pertalite dan Solar Naik Harga?
Aksi penimbunan BBM itu telah dilakukan selama berbulan-bulan. Nantinya BBM itu akan dijual kembali ke warga.
Prediksi harga BBM bersubdisi setelah naik
Kemungkinan kenaikan harga Pertalite di SPBU Pertamina masih akan berada di bawah Rp 10.000 per liter dengan range kenaikan Rp 1.000 sampai Rp 2.500 dari harga yang saat ini Rp 7.650 per liter.
Salah satu yang menjadi biang kerok harga BBM harus naik adalah kenaikan harga minyak mentah karena perang Rusia-Ukraina. Sehingga subsidi untuk pertalite dan solar terus membengkak, ini juga jadi faktor berikutnya.
Belanja subsidi energi khususnya BBM dalam anggaran pendapatan dan belanja negara atau APBN 2022 tiba-tiba melesat tinggi, dari awalnya hanya sebesar Rp152 triliun diperkirakan menjadi Rp698 triliun. Jadi, sampai akhir tahun uang negara yang dikeluarkan sampai Rp698 triliun, dan itu duit semua.
Baca Juga: Takut Diprank, Warga Tetap Antri di SPBU Meski Harga BBM Belum Naik
Duit subsidi itu diambil dari APBN, dan menurut Sri Mulyani, keuangan negara sangat terguncang. Semua itu dilakukan agar warga tetap bisa beli bahan pokok.