Suara.com - Beredar curhatan seorang istri yang memiliki suami problematik.
Suaminya hanya memberikan uang belanja per hari Rp15 ribu. Sang suami bahkan sering kali memukulnya ketika ia mengeluh.
Curhatan tersebut dikirimkan melalui akun Instagram @igtainmenttt pada Rabu (31/08/22).
"Udah kasih cuma Rp15 ribu, pakai mukul lagi. Saran minshay mbka coba hubungi keluarga yang bisa jemput mbak dan anak-anak. Keluar dari hubungan toxic kayak gini," tulis akun Instagram @igtainmenttt.
Baca Juga: Agnez Mo dan Jessi Pamer Foto Bersama, Isyaratkan Kolaborasi?
Di awal curhatannya, wanita ini mengungkapkan bahwa dirinya hanya mendapatkan uang belanja senilai lima belas ribu.
Padahal saat ini, mereka sudah dikarunia dua orang anak.
"Saya ibu rumah tangga. Suami kerja tapi cuma kasih saya Rp15 ribu sehari. Udah semuanya dia nggak mau tau lagi," ujarnya.
Ia mengungkapkan bahwa karena suaminya memberikan uang belanja sangat minim, sang anak tidak bisa mengenakan pampers.
Anaknya bahkan hanya ia beri air tajin ataupun telur.
"Anak saya 5 bulan bayi cuma bisa saya kasih air tajin. Nggak pernah pakai pampers tiap hari. Pakai popok kain biar hemat. Anak yang kedua cuma makan telur aja," katanya.
Wanita ini mengungkapkan bahwa dirinya begitu khawatir dengan gizi sang anak karena hanya ia beri makanan ala kadarnya.
Bukan hanya memberi nafkah minim, suaminya juga sering kali memukulnya.
"Suami saya juga sering mukul tiap saya ngeluh," lanjutnya.
Di akhir curhatannya, wanita ini mengungkapkan bahwa dirinya sudah berusaha mencari pekerjaan, tapi selalu gagal.
Ia juga mengungkapkan bahwa dirinya ingin lepas dari sang suami, tapi tertahan karena masalah biaya.
"Mau pulang kampung rasanya dan ingin lepas dari suami tapi nggak ada ongkos," pungkasnya.
Curahatan wanita ini pun sontak saja menjadi perhatian dari warganet. Warganet melontarkan beragam tanggapan atas permasalahan yang dihadapi wanita ini.
"Pentingnya siap mental dan finansial pada saat memutuskan menikah dan punya anak. Kasihan anak-anaknya kurang gizi. Padahal balita adalah masa keemasan pertumbuhan otak anak," tulis seorang warganet.
"Kabur aja mbak. Kebahagiaan anak nomor 1. Lepaskan kalau udah nggak nyaman," tambah warganet lain.
"Pergi mbak, pergi. Udah nggak sehat hubungan seperti itu," kata warganet lain.
"Pulang ke keluarga, tinggalkan dia. Kamu begitu berharga untuk dia yang bukan manusia," imbuh warganet lain.
"Tolong lepas aja suami kayak gitu. Saya kasihan sama anak-anaknya. Masa depannya gimana kalau kayak gitu. Mending menjanda daripada disia-siain kayak gitu. Nggak keurus anak-anaknya juga. Ya Allah, miris aku bacanya, sedih. Semoga ada jalan buat pisah ya," komentar warganet lainnya.