Baru-baru ini, ramai diperbincangkan tentang penurunan harga bahan bakar minyak nonsubsidi jenis Pertamax Turbo, Pertamina Dex, dan Dexlite yang akan dilaksanakan sejak hari ini, 1 September 2022.
Diketahui, harga BBM jenis Pertamax Turbo turun sebesar Rp2.000 per liter atau setara dengan 11,17 persen menjadi Rp15.900 per liter dari sebelumnya Rp17.900 per liter.
Kemudian, untuk harga Pertamina Dex juga turun menjadi Rp1.500 per liter atau setara dengan 7,93 persen menjadi Rp17.400 per liter dari harga sebelumnya yaitu Rp18.900 per liter.
Sementara itu, Dexlite tercatat berada pada angka Rp17.100 per liter atau turun Rp700 per liter atau setara dengan 3,93 persen dari harga sebelumnya yang hanya Rp17.800 per liter.
Baca Juga: Pertamax dan Pertalite Batal Naik, Harga BBM Non Subsidi di DIY Justru Turun
Namun, sebelum dikeluarkan informasi resmi bahwa Pertamina menurunkan harga bahan bakar minyak nonsubsidi, masyarakat Indonesia sempat heboh karena beredar kabar Pertamina justru berencana untuk menaikkan harga BBM nonsubsidi sebagai respon atas tingginya harga minyak dunia per tanggal 3 Agustus 2022 lalu.
Adanya kabar tersebut, menciptakan berbagai macam kehebohan di kalangan masyarakat.
Lantas, apa saja momen ‘kacau’ rencana kenaikan BBM tersebut? Simak informasi lengkapnya berikut ini.
1. Warga Kena Prank
Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, sebelum resmi diinformasikan bahwa harga BBM turun per tanggal 1 September 2022 ini, masyarakat sebelumnya menerima informasi bahwa harga BBM justru akan naik.
Baca Juga: Pemerintah Masih Mengkalkulasi Kenaikan Harga BBM Jenis Solar dan Pertalite
Masyarakat yang mengetahui hal tersebut panik hingga membuat sejumlah kekacauan. Namun, hal tersebut mereda setelah Pertamina secara resmi mengumumkan bahwa harga BBM turun mulai tanggal 1 September 2022.
2. Kehabisan Pertalite
Informasi terkait dengan kenaikan harga BBM yang sebelumnya beredar membuat warga langsung sigap mengantre di SPBU untuk mendapatkan BBM dengan harga yang masih normal.
Hal tersebut menyebabkan sejumlah SPBU mengalami kelangkaan Pertalite.
3. Turun Orang-orang Bertopeng
Adanya informasi terkait kenaikan harga BBM sempat membuat heboh masyarakat. Sebagian besar masyarakat menolak adanya rencana kenaikan harga BBM tersebut sehingga menimbulkan berbagai macam kericuhan.
Seperti yang dilakukan oleh mahasiswa di Kota Bandung yang melakukan penolakan rencana kenaikan harga bahan bakar minyak atau BBM bersubsidi jenis solar dan Pertalite. Para mahasiswa tersebut menggunakan topeng dan membawa sejumlah spanduk bersuarakan penolakan.
Para manusia bertopeng tersebut turun ke jalan untuk menyuarakan penolakan kenaikan harga BBM bersubsidi pada hari Rabu, 31 Agustus 2022 malam hari.
Diketahui, mahasiswa tersebut merupakan anggota dari oros Revolusi Mahasiswa Bandung (PRMB).
Nampak dalam foto yang beredar tentang manusia bertopeng tersebut, sejumlah poster penentangan terpampang. Diantaranya bertuliskan “Hitungan Jam BBM Naik, Hitungan Jam Juga Rakyat Menjerit.
Postingan lain juga ada yang bertuliskan “Rezim Jokowi Bikin Rudet, Masyarakat Papuket”.
4. Panic Buying
Setelah beredar informasi bahwa harga BBM akan segera naik, sejumlah warga berbondong-bondong mengisi BBM di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
Antrean SPBU memanjang, seperti yang terjadi di Kota Serang, Banten dimana antrean panjang kendaraan mengular di sejumlah SPBU.
Antrian tersebut menyebabkan ketersediaan pertalite kosong.
5. Penimbunan BBM
Momen kacau juga terjadi di Bogor, Jawa Barat setelah beredar kabar bahwa harga BBM akan segera naik. Hal tersebut dikarenakan ada sejumlah pelaku yang menimbun BBM bersubsidi di wilayah Sukaraja dan Nanggung, Kabupaten Bogor.
Menanggapi hal tersebut, Polres Bogor berhasil meringkus pelaku penimbun BBM tersebut. Terdapat dua lokasi yang digerebek, yaitu Kecamatan Sukaraja, dan Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
6. Aksi Demo
Aksi demo juga dilakukan oleh para mahasiswa untuk menolak kenaikan harga BBM. Seperti yang terjadi di depan Kantor DPRD NTB pada hari Rabu, 31 Agustus 2022.
Sejumlah massa dari Himpunan Mahasiswa Islam Indonesia (HMI) menyatakan rasa kecewa dengan melakukan unjuk rasa.
Massa juga kecewa karena Ketua DPRD dianggap terlalu lama menemui para pendemo, dan mengakibatkan pintu gerbang rusak dan dikabarkan satu personel kepolisian terluka dari aksi tersebut.
Demo tersebut dilakukan untuk menuntut pemerintah membatalkan kenaikan harga BBM bersubsidi yang dikhawatirkan bisa mengorbankan ekonomi rakyat kecil.
Kontributor : Syifa Khoerunnisa